“Keadaan Tak Membentuk Manusia, Tapi Mengungkapkan Dirinya” – Epictetus

Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Dalam dunia yang penuh ketidakpastian — dari tekanan kerja, konflik keluarga, sampai ketidakpastian ekonomi — kutipan ini menjadi pengingat yang sangat relevan. Alih-alih menyalahkan keadaan, Epictetus mengajak kita untuk melihat ke dalam diri:

  • Apakah kita kuat menghadapi tekanan?
  • Apakah kita tetap jujur saat tergoda untuk curang?
  • Apakah kita tetap tenang saat dunia di sekitar kita kacau?
“Latihlah Dirimu dalam Hal-Hal Kecil, Sebelum Kamu Menghadapi yang Besar” – Strategi Stoik Epictetus untuk Hidup Tangguh

Situasi ekstrem tidak menciptakan karakter kita, tapi mengungkapkan karakter yang sebenarnya sudah ada di dalam diri kita.

Contoh Nyata di Kehidupan Modern

“Kunci Kebahagiaan adalah Berhenti Khawatir terhadap Hal-Hal di Luar Kendali Kita” – Pelajaran Stoik dari Epictetus

Mari kita ambil contoh dari dunia nyata. Seorang karyawan kehilangan pekerjaannya karena pandemi. Reaksi yang umum adalah panik, marah, atau menyalahkan perusahaan. Tapi ada juga yang melihat situasi itu sebagai kesempatan untuk belajar, membuka usaha, atau memperbaiki keterampilan.

Dua orang, kondisi yang sama, tapi respon yang berbeda. Di sinilah ajaran Epictetus terbukti. Keadaan tidak membuat mereka menjadi siapa, tapi justru mengungkapkan siapa mereka sebenarnya.

“Kamu Menjadi Apa yang Kamu Perhatikan” – Pelajaran Epictetus tentang Fokus dan Kualitas Hidup

Contoh lain datang dari media sosial. Saat seseorang mendapat komentar negatif, sebagian besar akan langsung terpancing emosi. Tapi orang yang bijak, seperti yang diajarkan Epictetus, akan menanggapi dengan kepala dingin. Sebab, komentar itu tidak merusak dirinya — kecuali dia membiarkannya.

Halaman Selanjutnya
img_title