Peneliti Mengungkap Jaringan Kota Kuno yang Tersembunyi di Hutan Hujan Amazon
- the brighterside.news/Stéphen Rostain
Malang, WISATA – Di tengah hamparan hutan Amazon yang hijau lebat, yang selama ini dianggap sebagai hutan belantara yang belum tersentuh, sebuah penemuan yang menakjubkan telah muncul. Selama beberapa dekade, hutan hujan dianggap terlalu tidak bersahabat bagi kehidupan kota kuno. Namun, gagasan itu tidak berlaku lagi.
Penelitian baru mengungkap jaringan luas permukiman kuno yang tersembunyi di bawah kanopi selama lebih dari 2.500 tahun. Temuan tersebut menunjukkan bahwa komunitas besar dan kompleks pernah berkembang pesat di wilayah ini. Prestasi mereka menyaingi peradaban kuno yang lebih terkenal.
Jauh di pedalaman Amazon Hulu, dekat kaki bukit timur Andes Ekuador, permukiman ini menceritakan kisah yang berbeda tentang sejarah Amazon. Daerah ini memiliki jalan raya yang lebar, bangunan monumental dan sistem pertanian yang maju. Ini bukanlah desa-desa kecil, mereka adalah bagian dari peradaban perkotaan yang terorganisasi.
Lebih dari dua puluh tahun kerja lapangan, pemetaan dan penggalian membawa dunia yang hilang ini ke permukaan. Para arkeolog menggabungkan petunjuk lama dengan peralatan baru untuk mengungkap apa yang telah terkubur di depan mata. Pekerjaan mereka mengungkap bagaimana manusia membentuk hutan, bukan hanya hidup di dalamnya.
Penelitian di wilayah tersebut dimulai pada tahun 1980-an, ketika para arkeolog awal menemukan gundukan tanah dan bangunan besar. Namun, lompatan terbesar datang dengan LIDAR (deteksi cahaya dan pengukuran jarak). Alat pemindai udara ini memetakan 300 kilometer persegi lantai hutan, mengungkap jaringan perkotaan terbesar yang diketahui di Amazonia.
Stéphen Rostain, penulis utama studi dan direktur Pusat Riset Ilmiah Nasional Prancis, menyebutnya 'lembah kota yang hilang.' Hasil pemindaian mengungkap sedikitnya 15 permukiman yang saling terhubung. Jalan membentang hingga 20 kilometer panjangnya dan 10 meter lebarnya, menyatukan komunitas-komunitas yang berjauhan.
Lebih dari 6.000 anjungan tanah berdiri di antara jalan-jalan ini, beberapa kemungkinan rumah, yang lain bangunan umum atau ruang upacara. Sawah bertingkat, kanal dan parit mengelilingi anjungan, menunjukkan desain yang cermat. Semuanya menunjukkan masyarakat yang tidak hanya beradaptasi dengan hutan hujan, tetapi juga membangun di dalamnya dan berkembang pesat.