Belajar Stoikisme dari Seneca: Bahagia Tanpa Bergantung pada Dunia Luar
- Image Creator/Handoko
Banyak dari penderitaan manusia berasal dari keinginan untuk mengendalikan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan: pendapat orang lain, hasil pekerjaan, atau bahkan cuaca. Stoikisme mengajarkan bahwa yang bisa kita kendalikan hanyalah pikiran, kata-kata, dan tindakan kita sendiri. Dengan memahami dan menerima ini, kita akan hidup lebih damai dan fokus.
Kebahagiaan Sejati Ada dalam Kesederhanaan
Seneca juga banyak menulis tentang hidup sederhana. Dalam suratnya kepada Lucilius, ia menulis, “It is a rough road that leads to the heights of greatness.” Jalan menuju kebahagiaan dan kebijaksanaan tidak selalu mudah, tapi sangat mungkin dicapai jika kita bersedia melepaskan keinginan yang tidak perlu dan fokus pada hal-hal esensial.
Hidup sederhana bukan berarti hidup miskin atau menolak kenyamanan. Justru hidup sederhana adalah bentuk kebijaksanaan, karena kita bisa memilih mana yang benar-benar penting dan membuang hal-hal yang hanya mendistraksi. Kebahagiaan sejati bukan soal memiliki banyak, tetapi tahu kapan cukup.
Tidak Takut Kehilangan
Seneca juga mengingatkan kita bahwa semua hal di dunia bersifat sementara. Dalam salah satu kutipannya, ia mengatakan, “What fortune has made yours is not your own.” Apa pun yang datang dari keberuntungan, bisa juga hilang kapan saja. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak terlalu menggantungkan hidup dan kebahagiaan pada hal-hal eksternal yang rapuh.
Ajaran ini sangat penting di era digital di mana segala sesuatu bergerak cepat, dan kehilangan bisa terjadi kapan saja—baik itu pekerjaan, hubungan, atau kesempatan. Dengan memahami bahwa segala sesuatu bisa berubah dan bersikap tenang menghadapinya, kita melatih kekuatan mental dan kebebasan batin.