Langkah-Langkah Kecil ala Tim Ferriss yang Menghasilkan Perubahan Besar
- Cuplikan layar
Malang, WISATA – Dalam dunia yang kerap kali menuntut hasil instan dan perubahan drastis, Tim Ferriss—penulis, pengusaha, dan podcaster kenamaan asal Amerika Serikat—membawa pandangan yang menyejukkan namun penuh kekuatan: perubahan besar tak selalu datang dari lompatan raksasa, tapi justru dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
Penulis buku fenomenal The 4-Hour Workweek dan Tools of Titans ini tak lelah menekankan pentingnya progres harian yang sederhana. Dalam banyak wawancaranya, Ferriss mengatakan, “Small, daily improvements are the key to staggering long-term results.” Kutipan ini bukan hanya filosofi hidup, tetapi strategi nyata yang ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Alih-alih berfokus pada perubahan besar yang melelahkan, Ferriss memilih mendesain rutinitas kecil yang bisa dilakukan berulang kali. Ia percaya bahwa kebiasaan kecil yang positif lebih mudah dijaga dan justru lebih berdampak dalam jangka panjang.
Contohnya sederhana. Ferriss tidak memulai hari dengan 10 tugas berat, melainkan cukup dengan menentukan tiga hal paling penting untuk diselesaikan. Tiga saja. Dengan begitu, ia tahu bahwa dirinya bisa tetap bergerak maju tanpa kewalahan. Ini bukan tentang menjadi superman, melainkan tentang bermain cerdas.
Dalam jurnal paginya, ia hanya menulis beberapa kalimat pendek: satu hal yang ia syukuri, satu hal yang ingin ia capai, dan satu pengingat untuk tetap tenang. Kegiatan ini hanya memakan waktu lima menit, namun dampaknya terhadap kejernihan pikirannya sangat besar.
Ferriss juga menyarankan metode “templat” untuk tugas-tugas yang berulang. Ia percaya bahwa banyak waktu terbuang karena kita terus memikirkan hal yang sama. Dengan menyederhanakan proses pengambilan keputusan lewat rutinitas dan struktur sederhana, kita bisa menghemat energi mental.
Dalam gaya hidup minimalis yang ia jalani, Ferriss tak terobsesi dengan produktivitas berlebihan. Ia lebih menekankan pada efektivitas. Dalam prinsip Pareto yang sering ia angkat, 80% hasil berasal dari 20% usaha. Maka dari itu, Ferriss fokus pada aktivitas yang memiliki dampak nyata dan mengeliminasi sisanya.