Bagaimana Epictetus Mengajarkan Cara Menghadapi Masalah Hidup?
- Cuplikan layar
4. Penerimaan Aktif (Amor Fati)
Cintai takdirmu. Terima apa pun yang terjadi sebagai bagian dari kehidupan yang telah ditentukan alam. Ini bukan pasrah, melainkan kemampuan untuk berdamai dengan kenyataan.
Menjadi Tangguh di Era Digital
Meski hidup di abad pertama, pemikiran Epictetus sangat relevan dengan tantangan abad ke-21. Di era media sosial yang penuh tekanan citra, ajaran Epictetus tentang tidak tergantung pada penilaian orang lain menjadi sangat penting.
Banyak orang terjebak dalam pencitraan, takut gagal di depan publik, atau terlalu fokus mengejar validasi eksternal. Padahal, menurut Epictetus, kebahagiaan sejati lahir dari integritas internal, bukan dari “like” dan komentar.
“Jika kamu tidak ingin disesatkan oleh dunia, jangan izinkan dunia mengatur nilai-nilai yang kamu pegang.” – Epictetus
Belajar Sabar dan Tidak Bereaksi Secara Emosional
Saat menghadapi masalah, kita cenderung bereaksi secara impulsif: marah, kecewa, atau frustrasi. Namun Epictetus mengajarkan agar kita mengambil jeda sebelum merespons. Dengan begitu, kita bisa berpikir jernih dan tidak memperburuk keadaan.