Socrates: Jalan Termulia Bukan Menjatuhkan, Tapi Terus Memperbaiki Diri

Socrates di Tengah Warga
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Malang, WISATA - Kita hidup di zaman yang semakin kompetitif. Segala sesuatu seakan menjadi perlombaan—siapa yang lebih cepat, siapa yang lebih unggul, siapa yang lebih dikenal. Dalam dunia seperti ini, sering kali manusia tergoda untuk mengangkat dirinya dengan cara menjatuhkan orang lain. Entah melalui ucapan, tindakan, bahkan dalam ruang digital yang anonim seperti media sosial. Tapi ribuan tahun yang lalu, filsuf besar Yunani, Socrates, sudah memberikan pengingat bijak: “Jalan yang paling mudah dan paling mulia bukanlah dengan menjatuhkan orang lain, melainkan dengan memperbaiki diri sendiri.”

Socrates dan Pernikahan: Antara Sumber Kebahagiaan dan Sekolah Filsafat

Kutipan ini terasa begitu dalam dan relevan, bahkan di era modern saat ini. Alih-alih sibuk mengomentari kekurangan orang lain, Socrates mengajak kita untuk fokus pada hal yang jauh lebih penting dan berdampak: pengembangan diri.

Menjatuhkan Orang Lain: Refleksi dari Ketidakpercayaan Diri

Socrates dan Bahaya Keinginan: Hidup Sederhana sebagai Jalan Menuju Kebebasan

Mengapa sebagian orang lebih memilih menjatuhkan orang lain daripada memperbaiki dirinya? Jawaban paling umum adalah karena merasa tidak aman atau kurang percaya diri. Dalam dunia yang menuntut pengakuan dan validasi instan, menghina atau menjelekkan orang lain terasa seperti cara cepat untuk merasa lebih unggul. Namun kenyataannya, hal ini tidak pernah memberi kepuasan jangka panjang. Ini hanya topeng yang menutupi kekosongan dan ketidakmampuan untuk berbenah.

Memperbaiki Diri: Jalan Mulia yang Tak Pernah Usang

Socrates: Hidup Tanpa Makna Lebih Menakutkan daripada Kematian

Socrates menegaskan bahwa memperbaiki diri adalah tindakan yang paling mulia. Ketika seseorang memilih untuk mengembangkan kemampuannya, meningkatkan pengetahuannya, dan memperbaiki kelemahannya, maka ia sedang berjalan di jalur pertumbuhan yang sejati. Ini bukan hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Di tempat kerja, misalnya, seseorang yang fokus memperbaiki kualitas kerjanya akan menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya. Dalam hubungan sosial, individu yang berusaha menjadi lebih sabar, lebih bijaksana, dan lebih empatik akan menjadi pribadi yang dirindukan. Dan dalam masyarakat luas, orang-orang yang berkomitmen pada perbaikan diri menjadi fondasi dari perubahan sosial yang sehat dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
img_title