Albert Einstein: Semua Orang Itu Jenius, Tapi Jangan Menilai Ikan dari Kemampuannya Memanjat Pohon
- Medium
Dunia Kerja dan Potensi yang Tak Terlihat
Dalam dunia kerja pun, kutipan Einstein sangat relevan. Banyak perusahaan menilai karyawan hanya berdasarkan satu jenis kemampuan — seperti kemampuan teknis atau kecepatan menyelesaikan tugas. Padahal, ada karyawan yang memiliki kekuatan di bidang komunikasi, kepemimpinan, atau kemampuan membangun kerja sama tim yang kuat. Bila hanya satu indikator yang dipakai, potensi hebat dari individu lain bisa terabaikan.
Seorang karyawan yang kurang mahir dalam presentasi mungkin sangat teliti dalam analisis data. Sementara yang terlihat pendiam saat rapat, bisa jadi adalah pemikir strategis yang mendalam. Seperti ikan yang tak bisa memanjat pohon, banyak orang gagal bersinar hanya karena mereka diuji bukan pada kekuatan mereka.
Setiap Anak Terlahir Berbeda: Saatnya Berhenti Membandingkan
Orang tua dan guru sering kali membandingkan anak-anak. “Lihat kakakmu, nilainya selalu bagus,” atau “Kenapa kamu tidak bisa seperti temanmu yang selalu juara kelas?” adalah kalimat-kalimat yang tak jarang terdengar dalam keseharian. Kalimat seperti ini tidak hanya melukai perasaan, tetapi juga bisa menanamkan keyakinan yang salah: bahwa diri mereka tidak cukup baik.
Einstein mengajak kita melihat keunikan setiap anak. Anak yang suka menggambar bukan berarti malas belajar. Bisa jadi, ia adalah seniman masa depan. Anak yang gemar bertanya dan berbicara mungkin kelak menjadi pemimpin hebat. Saat kita berhenti membandingkan dan mulai mengenali potensi unik setiap anak, saat itulah pendidikan menjadi benar-benar membebaskan.
Kecerdasan Bukan Sekadar Angka