Donald Robertson: "Kebijaksanaan adalah Kemampuan untuk Membedakan antara Apa yang Baik, Buruk, dan Netral"

Donald Robertson, Tokoh Stoik Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, kita dihadapkan pada begitu banyak keputusan dan informasi yang bercampur aduk setiap harinya. Menentukan mana yang benar-benar penting, apa yang patut diperjuangkan, dan mana yang sebaiknya diabaikan, menjadi tugas yang tidak mudah. Dalam konteks inilah, kebijaksanaan memegang peranan penting.

Ryan Holiday: “Ketenangan adalah Hadiah bagi Mereka yang Mampu Menundukkan Hasrat” – Seni Mengendalikan Diri

Filsuf modern sekaligus psikoterapis kenamaan, Donald Robertson, menyampaikan sebuah pandangan mendalam yang berakar kuat pada filsafat Stoikisme:

"Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk membedakan antara apa yang baik, buruk, dan netral."

Ryan Holiday: “Jangan Terburu-Buru. Diam, Dengarkan, dan Pahami” – Kekuatan Kesabaran di Dunia yang Serba Cepat

Pernyataan tersebut bukanlah nasihat klise, melainkan kunci utama dalam menjalani hidup yang lebih bermakna, terarah, dan tahan terhadap guncangan emosional. Artikel ini akan mengupas makna kutipan Donald Robertson secara mendalam, menggali akar Stoikisme yang melatarbelakanginya, serta menawarkan cara praktis menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Siapakah Donald Robertson?

Ryan Holiday: “Pikiran yang Tenang adalah Landasan Keputusan yang Bijak” – Seni Mengambil Keputusan

Donald Robertson adalah seorang psikoterapis kognitif asal Skotlandia yang telah berkiprah lebih dari dua dekade di bidang pengembangan pribadi, kesehatan mental, dan filsafat praktis. Ia dikenal luas sebagai tokoh yang berhasil menjembatani filsafat Stoik klasik dengan pendekatan terapi modern, terutama melalui buku terkenalnya, How to Think Like a Roman Emperor, yang mengisahkan cara berpikir Marcus Aurelius dalam menghadapi tantangan hidup.

Sebagai praktisi terapi perilaku kognitif (CBT) dan pengkaji mendalam Stoikisme, Robertson percaya bahwa banyak dari penderitaan manusia berasal dari ketidaktahuan akan hal-hal yang berada di dalam dan di luar kendali kita.

Makna Filosofis: Memilah Baik, Buruk, dan Netral

Halaman Selanjutnya
img_title