Pemanasan Global dapat Memicu Pelepasan Karbon Tanah secara Cepat
- Instagram/biodynamicuk
Malang, WISATA – Tanah di Bumi merupakan penyimpan karbon yang kuat. Faktanya, tanah mengandung karbon dua kali lebih banyak daripada yang ditampung atmosfer. Saat suhu meningkat dan pola cuaca berubah, penyimpanan atau pelepasan karbon tanah menjadi bagian penting dari teka-teki iklim.
Para ilmuwan telah lama berfokus pada pencairan lapisan es permanen, di mana peningkatan suhu mencairkan tanah beku dan melepaskan karbon ke udara. Namun di wilayah subtropis dan tropis, di mana terdapat simpanan karbon organik yang besar, pendorong utama pelepasan karbon masih belum jelas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pergeseran curah hujan adalah penyebab utamanya. Penelitian lain mengidentifikasi suhu sebagai pengaruh yang lebih besar.
Dr. Vera Meyer, seorang ilmuwan di MARUM Center for Marine Environmental Sciences, adalah penulis utama dari sebuah penelitian baru-baru ini, di mana mikroba yang memecah bahan organik umumnya lebih aktif dalam kondisi hangat dan lembap, sehingga kandungan karbon dalam tanah tropis bereaksi sangat cepat terhadap perubahan iklim.
Untuk mengatasi hal ini, tim peneliti memutuskan untuk tidak menganalisis tanah secara langsung. Sebaliknya, mereka mempelajari apa yang telah terbawa oleh Sungai Nil ke laut selama ribuan tahun.
Sungai Nil mengalirkan area yang sangat luas yang membentang di wilayah subtropis dan tropis di Afrika timur laut. Saat mengalir, sungai ini mengambil material organik dari daratan dan akhirnya menyimpannya di Mediterania.
Untuk mempelajari bagaimana karbon tanah berubah seiring waktu, para peneliti beralih ke inti sedimen yang dikumpulkan dari dasar laut dekat Delta Nil. Catatan ini menyimpan lapisan material yang terbentuk selama ribuan tahun dan memberikan garis waktu yang membentang kembali ke zaman es terakhir.