Marcus Aurelius: “Lebih Baik Tidak Memberi Waktu Berlebih pada Hal-Hal Kecil” — Seni Menyaring Perhatian demi Ketenangan

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan layar

Relevansi dalam Dunia Modern: Dari WhatsApp Hingga Media Sosial

Bagaimana Epictetus Melatih Mental Tangguh Tanpa Drama?

Dalam dunia digital saat ini, kita setiap hari terpapar ratusan gangguan kecil. Notifikasi grup WhatsApp, sindiran di Twitter, ketidaksempurnaan unggahan di Instagram, dan komentar dari orang asing bisa menyita perhatian kita tanpa kita sadari.

Studi psikologi kontemporer menunjukkan bahwa overthinking terhadap hal-hal kecil berkontribusi besar terhadap kecemasan, stres, dan kelelahan mental. Bahkan menurut laporan American Psychological Association, lebih dari 40% stres harian berasal dari masalah kecil yang diproses secara berlebihan.

Seneca: “Kekayaan Adalah Budak Orang Bijak, Tapi Tuan bagi Orang Bodoh”

Di sinilah nasihat Marcus menjadi panduan yang bijak. Jika kita tidak belajar menyaring dan membatasi respons terhadap hal-hal kecil, maka kita akan kehilangan energi untuk menyelesaikan hal-hal besar.

Contoh Praktis: Menyikapi dengan Keteguhan

Filosofi Stoik Epictetus: Ketenangan Hati di Tengah Krisis Hidup

Misalnya, Anda membaca komentar negatif di media sosial yang tidak benar. Daripada menanggapi dengan marah dan membuat utas panjang, Marcus Aurelius akan menyarankan: “Apakah ini layak mendapat waktumu? Jika tidak, lanjutkan pekerjaanmu.”

Atau dalam situasi kantor, seorang rekan kerja membuat kesalahan kecil dalam menyusun laporan. Daripada memendam kekesalan atau membicarakannya di belakang, lebih baik tanyakan: apakah ini penting secara keseluruhan? Jika tidak mengganggu hasil akhir, sebaiknya diabaikan.

Halaman Selanjutnya
img_title