Kutipan Bijak Pigliucci: Tidak Ada yang Benar-Benar Baik atau Buruk, Kecuali Bagaimana Kita Memilih untuk Menghadapinya
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Pernahkah Anda merasa bahwa sebuah kejadian buruk ternyata membawa hikmah di kemudian hari? Atau sebaliknya, hal yang tampak baik justru menimbulkan masalah tak terduga? Inilah yang menjadi inti pesan dari filsuf kontemporer Massimo Pigliucci melalui kutipannya:
"Tidak ada yang benar-benar baik atau buruk, kecuali bagaimana kita memilih untuk menghadapinya."
Kutipan ini mencerminkan inti ajaran Stoikisme, sebuah filosofi kuno yang kini kembali relevan dalam menghadapi kehidupan modern yang penuh tekanan.
Apa Makna di Balik Kutipan Ini?
Dalam bukunya How to Be a Stoic, Pigliucci menjelaskan bahwa persepsi kita terhadap suatu kejadian jauh lebih penting daripada kejadian itu sendiri. Sesuatu yang menimpa kita tidak memiliki nilai moral—tidak baik atau buruk secara mutlak—sampai kita memberinya makna melalui pikiran dan respons kita.
Sebagai contoh:
- Kehilangan pekerjaan bisa dianggap sebagai musibah, atau sebagai peluang untuk memulai karier baru.
- Kritik dari orang lain bisa membuat kita tersinggung, atau menjadi bahan introspeksi dan perbaikan.
- Keterlambatan dalam perjalanan bisa memicu amarah, atau jadi waktu untuk beristirahat sejenak dan bersabar.
Kunci dari semuanya adalah bagaimana kita memilih untuk menghadapi keadaan tersebut.
Pelajaran Stoik untuk Kehidupan Modern
Pigliucci mengajak kita untuk mengambil kendali penuh atas cara berpikir dan bersikap, bukan berusaha mengendalikan dunia luar yang sering tak bisa kita atur. Dengan begitu, kita tidak mudah terseret oleh emosi negatif atau keputusan impulsif yang merugikan diri sendiri.
Dalam filosofi Stoik, yang penting bukan kejadian itu sendiri, tetapi penilaian kita terhadapnya. Dengan menata pikiran, kita bisa mengubah cara pandang, dan akhirnya menemukan ketenangan batin di tengah situasi yang paling sulit sekalipun.
Relevansi Kutipan Ini di Era Serba Cepat
Di era digital yang penuh distraksi dan berita negatif, pesan Pigliucci ini menjadi sangat relevan. Media sosial, tekanan kerja, dan ekspektasi sosial bisa memicu stres dan rasa tidak cukup. Namun dengan prinsip Stoik seperti ini, kita diajak untuk berpikir jernih, tidak reaktif, dan memaknai segala hal dari sisi yang membangun.
"Tidak ada yang benar-benar baik atau buruk, kecuali bagaimana kita memilih untuk menghadapinya."
Kutipan dari Massimo Pigliucci ini mengajak kita untuk tidak terjebak dalam penilaian instan. Hidup akan selalu menghadirkan tantangan, namun kita punya kebebasan untuk memilih cara kita meresponsnya.
Dengan mengembangkan pola pikir Stoik, kita tidak hanya menjadi lebih kuat secara mental, tapi juga mampu menjalani hidup dengan penuh ketenangan dan kejelasan arah.