Massimo Pigliucci: “Jangan Habiskan Hidupmu untuk Mengejar Hal-Hal yang Tidak Akan Membuatmu Benar-Benar Bahagia”

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA – Di tengah tekanan gaya hidup modern yang serba cepat dan kompetitif, semakin banyak orang terjebak dalam perlombaan mengejar pencapaian yang—tanpa disadari—tidak memberikan kebahagiaan sejati. Filosof Stoik modern, Massimo Pigliucci, memberikan pengingat tajam namun membumi:

Panduan Stoikisme Digital: Pelajaran Hidup dari Naval Ravikant

“Jangan habiskan hidupmu untuk mengejar hal-hal yang tidak akan membuatmu benar-benar bahagia.”

Kalimat sederhana ini terasa seperti tamparan lembut yang menyadarkan banyak dari kita—bahwa selama ini, mungkin kita terlalu sibuk mengejar sesuatu yang pada akhirnya tidak memberi kedamaian hati.

Naval Ravikant: Kebahagiaan Itu Diciptakan, Bukan Ditemukan

Kita Mengejar, Tapi Apakah Kita Bahagia?

Kita mengejar karier, jabatan, rumah mewah, kendaraan mahal, pengakuan di media sosial. Namun, saat semua itu tercapai, tak jarang muncul kekosongan. Mengapa? Karena, seperti yang diyakini dalam filosofi Stoikisme, kebahagiaan bukan berasal dari hal-hal eksternal, melainkan dari bagaimana kita menjalani hidup dengan kebajikan, makna, dan ketenangan batin.

Filosofi Hidup Sederhana ala Naval Ravikant yang Menginspirasi Dunia Startup

Massimo Pigliucci, seorang profesor filsafat dan penulis buku "How to Be a Stoic", mengajak kita untuk merenung: Apakah yang kita kejar saat ini benar-benar mencerminkan nilai-nilai yang kita yakini? Atau hanya sekadar ikut-ikutan tren dan ekspektasi masyarakat?

Bahagia Itu Soal Makna, Bukan Harta

Filsafat Stoik mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri, bukan dari kekayaan atau status sosial. Orang yang bijak adalah mereka yang tahu mana yang benar-benar penting dalam hidup dan tidak membiarkan dirinya dikendalikan oleh keinginan yang tak berujung.

“Banyak orang berpikir bahwa semakin banyak mereka memiliki, semakin bahagia mereka. Padahal, semakin banyak yang dimiliki, sering kali justru semakin banyak kekhawatiran yang datang,” kata Pigliucci dalam salah satu ceramahnya.

Sebaliknya, orang yang hidup sederhana tapi penuh makna, yang fokus pada hubungan yang tulus, kontribusi yang bermakna, dan pertumbuhan pribadi, justru sering merasa lebih utuh.

Apa yang Sebenarnya Kita Butuhkan?

Dalam dunia yang terus-menerus membombardir kita dengan iklan dan pencitraan, penting untuk berhenti sejenak dan bertanya: “Apa yang sebenarnya aku butuhkan untuk merasa bahagia?”

Jawaban dari pertanyaan ini tidak akan kamu temukan di etalase toko atau lini waktu media sosial. Jawaban itu hanya bisa kamu temukan melalui refleksi diri yang jujur. Dan ketika kamu menyadari bahwa hal-hal kecil seperti waktu bersama keluarga, kesehatan mental yang stabil, atau pekerjaan yang bermakna jauh lebih penting, saat itulah kamu mulai membangun kebahagiaan yang sejati.

Hidup Bukan Kompetisi

Pigliucci juga mengingatkan bahwa hidup bukanlah kompetisi siapa yang lebih kaya, lebih sukses, atau lebih populer. Setiap orang punya jalannya masing-masing. Dan terlalu sibuk membandingkan hidup kita dengan orang lain justru menjauhkan kita dari rasa syukur dan kebahagiaan.

Kita tidak dilahirkan untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Kita hidup untuk menemukan dan menjalani makna hidup versi kita sendiri.

Pilih dengan Bijak, Jalani dengan Sadar

Kutipan Massimo Pigliucci bukan sekadar nasihat, tapi juga undangan untuk hidup lebih sadar. Ia mengajak kita untuk memilih jalan hidup berdasarkan nilai, bukan tekanan sosial. Untuk berani mengatakan "tidak" pada keinginan palsu, dan berkata "ya" pada hal-hal yang benar-benar menumbuhkan kita.

Berhentilah mengejar validasi dari luar. Mulailah mengejar kedamaian dari dalam. Karena, pada akhirnya, hidup yang baik bukan tentang seberapa banyak yang kita punya, tetapi seberapa tulus kita menjalani dan menikmatinya.

Penutup: Saatnya Meninjau Ulang Tujuan Hidup

Kata-kata Massimo Pigliucci ini seakan menjadi pengingat agar kita kembali memeriksa arah hidup kita. Apakah kita menjalani hari-hari dengan kesadaran penuh? Ataukah hanya mengikuti arus yang tidak kita mengerti tujuannya?

Mulailah hari ini dengan satu langkah kecil: kenali apa yang benar-benar membuatmu bahagia, dan perlahan lepaskan hal-hal yang justru menjauhkanmu dari itu. Karena waktu kita di dunia ini terlalu singkat untuk dihabiskan mengejar hal-hal yang sebenarnya tidak penting.