Epictetus: Menghadirkan Kematian di Pikiran Membuat Kita Lebih Bijak Menjalani Hidup

Epictetus Salah Seorang Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • abackpekerstate

Epictetus tidak menyuruh kita menjadi muram, depresi, atau sinis. Ia hanya ingin kita jujur terhadap kenyataan bahwa hidup ini singkat dan rapuh. Konsep “memento mori” — ingat bahwa engkau akan mati — bukan ajakan untuk putus asa, tetapi dorongan untuk hidup secara otentik.

Seneca: “Jika engkau hidup selaras dengan alam, engkau tidak akan pernah miskin; tetapi jika engkau hidup ...

Jika kita terus-menerus mengingat bahwa hidup ini sementara, maka:

  • Kita akan lebih sabar dalam menghadapi masalah.
  • Kita tidak akan mudah tergoda oleh ambisi yang berlebihan.
  • Kita tidak akan takut kehilangan.
  • Kita akan lebih menghargai momen sederhana yang sering diabaikan.

Menghadapi Hal-Hal yang Menakutkan dengan Keteguhan

Membentuk Karakter Melalui Ketidakhadiran Pengalaman: Renungan Filosofis Friedrich Nietzsche

Selain kematian, Epictetus menyebutkan hal-hal lain yang tampak menakutkan seperti pengasingan, kehilangan harta, atau penderitaan fisik. Menurutnya, jika kita menghadirkan hal-hal ini dalam pikiran secara teratur, maka mental kita akan lebih siap menghadapinya jika suatu hari benar-benar terjadi.

Ini bukan pesimisme. Ini adalah latihan mental untuk memperkuat jiwa. Seperti atlet yang berlatih menghadapi tekanan sebelum pertandingan sesungguhnya, kita pun perlu melatih diri untuk menghadapi kenyataan yang mungkin menyakitkan.

Ryan Holiday dan Filosofi Stoik: “Apa Pun yang Menghalangimu, Itu Bisa Menjadi Kekuatan Pendorongmu”

Dunia Modern dan Ketakutan yang Tak Diperlukan

Halaman Selanjutnya
img_title