John Sellars: “Kita Tidak Harus Mengikuti Arus Zaman; Kita Bisa Memilih untuk Bijak dalam Kebisingan”

John Sellars
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Zaman sekarang menuntut individu untuk terus “terhubung”—baik secara digital maupun sosial. Namun, koneksi tanpa arah justru sering membawa kelelahan emosional. Sellars menawarkan alternatif: kembali ke dalam diri, bertanya apa yang benar-benar penting, dan menjalani hidup berdasarkan nilai, bukan tuntutan luar.

Epictetus: Hanya Mereka yang Terdidik yang Benar-Benar Bebas

Ia mengajak masyarakat untuk tidak menjadi korban algoritma, tren sesaat, atau tekanan popularitas. Stoikisme, menurutnya, memberi ruang untuk kembali bernalar, menilai secara jernih, dan bertindak berdasarkan kebajikan, bukan reaksi impulsif.

Praktik Bijak di Tengah Kebisingan

Massimo Pigliucci: “Jangan Reaktif terhadap Dunia — Reflektiflah terhadap Dirimu Sendiri”

Beberapa pendekatan Stoik yang direkomendasikan oleh Sellars untuk menghadapi kebisingan zaman modern meliputi:

  • Jurnal harian: Menulis refleksi tentang apa yang bisa dan tidak bisa dikendalikan.
  • Latihan diam: Mengurangi konsumsi informasi untuk memulihkan kejernihan berpikir.
  • Memilih respons, bukan reaksi: Menunda pendapat hingga pikiran matang.
  • Fokus pada nilai, bukan tren: Hidup berdasarkan prinsip pribadi, bukan tekanan eksternal.

Stoikisme: Panduan Moral yang Abadi

Massimo Pigliucci: “Merenungkan Kematian Membantumu Hidup dengan Lebih Bermakna”

John Sellars terus dikenal sebagai penghubung antara kebijaksanaan klasik dan realitas modern. Buku-bukunya seperti Lessons in Stoicism dan The Fourfold Remedy menjembatani generasi baru dengan ajaran kuno yang kini kembali relevan. Pesannya jelas: di tengah hiruk-pikuk dunia, kita tetap punya kendali untuk memilih sikap yang bijak.