Hutan yang Menjadi Rumah bagi 'Dinosaurus Kutub' 120 Juta Tahun Lalu di Australia Selatan Diciptakan Kembali
- Instagram/lilasoe
Selama beberapa dekade, ahli paleontologi telah mempelajari bebatuan dari situs-situs Victoria. Untuk menentukan usia tulang-tulang dinosaurus yang ditemukan, dibutuhkan keahlian ahli paleontologi yang mempelajari spora fosil mikroskopis dan serbuk sari yang dihasilkan oleh tanaman.
Ahli paleontologi mengidentifikasi spesies kunci yang mereka hancurkan dari bebatuan. Mereka menyimpulkan tulang-tulang dinosaurus tersebut berusia antara 130 hingga 100 juta tahun.
Pada saat yang sama, mereka dengan hati-hati mencatat semua spora dan serbuk sari mikroskopis yang mereka lihat pada slide untuk membangun gambaran tanaman melalui periode Cretaceous Awal.
Kadar karbon dioksida yang tinggi di masa lalu membuat planet ini lebih hangat. Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi saat ini. Sebagai akibat dari kondisi yang lebih hangat ini, hutan beriklim dingin tumbuh subur di daerah kutub.
Bagi tanaman berbunga, kondisi yang lebih hangat memberikan peluang untuk melakukan diversifikasi di dunia yang semakin hangat. Namun, tidak semua tanaman beradaptasi dengan dunia yang semakin hangat, dengan banyak flora tingkat bawah, termasuk pakis, yang punah.
Catatan fosil memberikan wawasan penting tentang bagaimana kehidupan akan merespons kondisi iklim masa depan yang diprediksi karena kondisi ini telah terjadi sebelumnya dalam sejarah Bumi.
Mengetahui sejarah ini sangat penting untuk respons kita terhadap tantangan perubahan iklim saat ini.