“Cinta Adalah Keberanian Bertarung demi Nilai Sendiri”: Tafsir Friedrich Nietzsche tentang Makna Cinta Sejati

Friedrich Nietzsche
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Malang, WISATA — Dalam jajaran pemikir besar dunia, Friedrich Nietzsche dikenal sebagai sosok yang berani membongkar konsep-konsep konvensional, termasuk dalam memaknai cinta. Dalam salah satu pernyataannya yang sarat makna, Nietzsche menulis: “Apa itu cinta? Cinta adalah keberanian untuk bertarung demi nilai-nilai yang kau ciptakan sendiri.” Kutipan ini mengundang perenungan mendalam, mengajak kita melihat cinta bukan hanya sebagai perasaan sentimental, melainkan sebagai kekuatan eksistensial yang terkait erat dengan perjuangan dan penciptaan makna.

Filsafat Ryan Holiday: Jawaban atas Krisis Makna Zaman Sekarang? Temukan Alasannya di Sini

Dalam konteks karya-karyanya, terutama Thus Spoke Zarathustra yang ditulis antara tahun 1883 hingga 1885, Nietzsche memperkenalkan cinta sebagai ekspresi tertinggi dari kehendak untuk berkuasa (will to power), yakni dorongan mendasar manusia untuk mengafirmasi kehidupan dan menciptakan nilai-nilainya sendiri.

Cinta Menurut Nietzsche: Antara Keberanian dan Penciptaan

“Moralitas adalah Ilusi”: Kritik Pedas Nietzsche terhadap Nilai-Nilai Tradisional

Nietzsche menganggap cinta sebagai bentuk keberanian—bukan sekadar emosi lembut atau sekadar relasi romantis. Cinta, bagi Nietzsche, adalah tindakan aktif untuk memperjuangkan nilai-nilai yang kita yakini dan ciptakan sendiri di dunia yang tanpa makna objektif. Ini berarti bahwa mencintai bukan hanya soal keterikatan emosional kepada orang lain, melainkan komitmen mendalam terhadap apa yang benar-benar bermakna bagi diri kita.

Dalam dunia yang menurut Nietzsche telah kehilangan "nilai-nilai absolut" setelah "kematian Tuhan", cinta menjadi kekuatan kreatif yang memungkinkan manusia membangun kembali makna hidupnya. Dengan demikian, mencintai berarti berani hidup dan berjuang demi apa yang kita nilai penting, sekalipun dunia mungkin tidak memahaminya.

“Jangan Mengikuti Aku, Karena Aku pun Sedang Mencari Jalan”: Pesan Mendalam Nietzsche tentang Kemandirian Berpikir

Melampaui Pandangan Romantis Tradisional

Berbeda dari pandangan romantik Barat yang kerap mengidealisasi cinta sebagai sesuatu yang manis dan penuh pengorbanan pasif, Nietzsche melihat cinta sebagai aktivitas yang dinamis dan produktif. Cinta tidak membuat manusia lemah, melainkan justru memperkuatnya.

Halaman Selanjutnya
img_title