Ahli Saraf Menunjukkan Otak Anak-anak Berfungsi secara Berbeda saat Membaca Buku dan Menonton Layar

Ibu dan Anak Membaca Bersama
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Developmental Science menemukan bahwa aktivitas otak anak-anak prasekolah berbeda ketika mereka dibacakan buku dibandingkan ketika mereka melihat dan mendengarkan cerita di layar. 

Dari Madrid ke Nusantara: Diplomasi Pariwisata Indonesia yang Bikin Dunia Terpukau

Dengan menggunakan teknik neuroimaging yang disebut spektroskopi inframerah dekat fungsional, para peneliti mengamati aktivasi yang lebih besar di belahan otak kanan selama membaca buku secara langsung, terutama di wilayah yang terlibat dalam pemahaman sosial, sementara waktu menonton layar menghasilkan aktivitas yang lebih seimbang di kedua belahan otak.

Membacakan buku untuk anak kecil berperan penting dalam mendukung perkembangan bahasa dan pertumbuhan otak. Membaca buku menawarkan kesempatan bagi anak untuk mendengar bahasa yang kaya, mempelajari struktur cerita, membangun kosakata dan terlibat dalam interaksi sosial dengan pengasuh. 

Generasi Z dan Milenial Banjiri Destinasi Wisata, Ini Tren Liburan Mereka yang Bikin Penasaran!

Sebaliknya, muncul kekhawatiran tentang dampak waktu menonton layar, karena banyak penelitian mengaitkan paparan layar yang tinggi dengan keterlambatan bahasa dan koneksi yang lebih lemah di area otak yang penting untuk literasi.

Meskipun penelitian terdahulu telah menunjukkan perbedaan besar antara membaca buku dan media layar dalam hasil belajar anak-anak, lebih sedikit penelitian yang secara langsung membandingkan apa yang terjadi di otak selama kedua aktivitas ini. Para peneliti bertujuan untuk mengisi kesenjangan ini dengan mengukur aktivitas otak selama membaca langsung dan mendongeng berbasis layar pada anak-anak prasekolah.

Jembatan Kretek 2: Kunci Baru Menghubungkan Destinasi dan Menggerakkan Ekonomi Lokal

Para peneliti berfokus pada wilayah otak tertentu yang terlibat dalam bahasa, pemahaman naratif dan kognisi sosial, termasuk girus frontal inferior dan tengah, girus temporal superior dan tengah dan persimpangan temporal parietal. Tim menganalisis perbedaan aktivasi di belahan kiri dan kanan selama setiap kondisi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa membaca buku secara langsung menghasilkan aktivasi yang lebih besar di persimpangan temporal parietal kanan, area otak yang terkait dengan proses sosial seperti perhatian bersama dan memahami pikiran orang lain. Aktivasi di area ini signifikan selama kondisi membaca buku tetapi tidak selama kondisi waktu menonton layar. Di seluruh area minat yang lebih luas, respons otak selama membaca buku lebih kuat di belahan otak kanan daripada di kiri, yang menunjukkan pola lateralisasi ke kanan. Sebaliknya, respons otak selama waktu menonton layar relatif merata di kedua belahan otak, tidak menunjukkan lateralisasi yang kuat.

Halaman Selanjutnya
img_title