Orang Kreta kuno Mengadakan Pesta Terakhir untuk ‘Membunuh’ Makam Mereka di Tengah Pergolakan Zaman Perunggu
- Instagram/archaeologymagazine
Malang, WISATA – Para arkeolog di Kreta telah mengungkap bukti nyata bahwa penduduk Zaman Perunggu tidak begitu saja meninggalkan tempat pemakaman kuno mereka, sebaliknya, mereka menguburnya dalam ritual rumit yang mencerminkan perubahan sosial yang mendalam.
Dalam sebuah makalah yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Antiquity, para peneliti mempelajari pemakaman Sissi, tempat sekitar 3.800 tahun yang lalu, masyarakat setempat berkumpul dalam sebuah upacara simbolis dan diatur dengan cermat untuk 'membunuh' makam kolektif mereka.
Tindakan ini bukanlah tindakan vandalisme atau pengabaian, melainkan ritual publik yang melambangkan berakhirnya sebuah zaman—zaman yang dibentuk oleh tradisi pemakaman komunal selama berabad-abad yang telah menentukan kehidupan orang Kreta. Pemakaman Sissi, yang terletak di dekat pantai utara pulau tersebut, memberikan kesan yang jelas tentang proses ini.
Sekolah Belgia di Athena telah memimpin penggalian di lokasi tersebut sejak tahun 2007. Temuan mereka menunjukkan bahwa sekitar tahun 1700 SM, di daerah yang dikenal sebagai Zona 9, penduduk membongkar makam umum mereka dengan cara yang sangat ritualistik. Makam-makam, yang telah digunakan oleh beberapa generasi dalam satu keluarga untuk penguburan dan upacara komunal, sengaja dibersihkan. Penguburan terakhir dilakukan di lubang-lubang kecil atau bejana keramik dan selanjutnya, dinding makam dibongkar, beberapa jenazah dihancurkan sebagian dan tanah diratakan.
Pesta bersama pun diadakan. Ada ribuan pecahan tembikar—cangkir, panci, piring—semuanya bertanggal sama—tersebar di tanah, lapisan yang secara jelas mencatat sebuah peristiwa besar.
Penutupan ritual ini kemudian diikuti dengan penguburan menyeluruh di lokasi tersebut dengan tanah dan batu. Menariknya, masyarakat di kemudian hari tetap menolak untuk mengusik tanah tersebut, yang menyiratkan bahwa memori kolektif tentang sifat sakralnya masih ada lama setelah lokasi tersebut ditinggalkan.
Namun, proses ini tidak terbatas pada Sissi. Ritual penghentian yang serupa telah ditemukan di tempat lain di Kreta, misalnya di Moni Odigitria dan Kephala Petras, tempat makam dikosongkan, diisi dengan batu atau disegel, terkadang disertai dengan ritual pesta mereka sendiri. Namun, tidak semua pemakaman Minoa berakhir dengan tindakan dramatis seperti itu. Di sebagian besar wilayah, tanah pemakaman tidak lagi digunakan, meskipun terkadang masih dikunjungi untuk ritual non-pemakaman.