Epikuros: Kenikmatan Sejati Adalah Kebebasan dari Rasa Sakit, Inspirasi Abadi untuk Hidup Tanpa Penderitaan
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA – “Kenikmatan sejati adalah kebebasan dari rasa sakit.” Kutipan mendalam dari filsuf Yunani kuno, Epikuros, ini mengajak kita menengok kembali makna kebahagiaan yang sejati. Di tengah dunia yang kerap menekankan pencapaian materi dan hiburan instan, pemikiran Epikuros menawarkan sebuah lensa alternatif untuk menilai hidup—bahwa kenikmatan tidak semata-mata tentang kesenangan fisik, melainkan tentang kebebasan dari penderitaan batin dan fisik.
Menguak Filsafat Epikuros dalam Kehidupan Modern
Epikuros (341–270 SM) merupakan pendiri aliran Epikuranisme yang telah menginspirasi ribuan tahun pemikiran tentang cara hidup yang sederhana namun bermakna. Di era sekarang yang penuh dengan stres dan tekanan, ajarannya semakin relevan. Epikuros mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati dapat diraih bukan dengan memaksimalkan kenikmatan duniawi semata, tetapi melalui penghapusan penderitaan dan pencapaian ketenangan jiwa.
Filosofi ini mengajak kita untuk mempertanyakan kembali apa arti “kenikmatan” dalam konteks kehidupan yang berkualitas. Menurut Epikuros, jika seseorang terbebas dari rasa sakit dan penderitaan—baik fisik maupun mental—maka ia telah mencapai kondisi ideal yang memungkinkan munculnya kebahagiaan sejati.
Kebebasan dari Rasa Sakit sebagai Kunci Kenikmatan
Konsep “bebas dari rasa sakit” yang dimaksud Epikuros meliputi dua aspek utama:
1. Kebebasan Fisik
Menjaga kesehatan tubuh dan menghindari penderitaan fisik, mulai dari penyakit hingga kelelahan yang berlebihan. Dalam pandangan Epikuros, kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan istirahat harus terpenuhi tanpa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.