Kenali Penyebab Penderita Demensia Menjadi Lebih Agresif, Banyak Berhalusinasi, dan Susah Dikendalikan
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA – Penderita demensia kerap menunjukkan perubahan perilaku drastis, mulai dari ledakan kemarahan yang tak terduga hingga halusinasi yang menakutkan. Keluarga dan pengasuh sering kebingungan: “Mengapa mereka tiba-tiba marah, menyerang, atau meneriakkan kata-kata yang menyakitkan?” Padahal, di balik perilaku “tak terkendali” itu, ada sejumlah mekanisme otak dan faktor pemicu yang perlu dipahami agar penderita dapat ditangani dengan lebih baik.
1. Disinhibisi Frontal: Otak Kehilangan Rem Alami
Lobus frontal adalah “rem” bagi emosi dan dorongan. Pada demensia—terutama Alzheimer dan demensia frontotemporal—bagian ini rusak terlebih dahulu. Akibatnya, penderita kehilangan kemampuan mengendalikan amarah dan impuls, sehingga reaksi kecil pun bisa memicu agresivitas.
- Mekanisme: Kerusakan neuron di area kontrol emosi
- Gejala khas: Ledakan marah tanpa provokasi jelas, bicara kasar, dorong-dorongan
2. Sundowning Syndrome: Malam Memperparah Kecemasan
Sundowning merujuk pada memburuknya gejala demensia di sore hingga malam hari. Gangguan ritme sirkadian membuat penderita gelisah, bingung, dan mudah terpancing emosi.
- Pemicu: Pencahayaan memudar, kelelahan, kebingungan waktu
- Dampak: Peningkatan agitasi, penolakan mandi atau makan malam, teriakan