Epikuros: “Kebijaksanaan adalah Akar dari Segala Kebaikan” — Pelajaran Abadi Filsuf Yunani untuk Generasi Modern
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA – Di tengah kompleksitas hidup modern yang penuh tuntutan dan tekanan sosial, kebijaksanaan sering kali dianggap sebagai nilai yang terlupakan. Namun, lebih dari dua ribu tahun yang lalu, seorang filsuf Yunani kuno bernama Epikuros telah mengajarkan satu prinsip mendasar yang tetap relevan hingga kini: “Kebijaksanaan adalah akar dari segala kebaikan.”
Kutipan sederhana namun mendalam ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan, kedamaian batin, dan kualitas hidup yang baik tidak berasal dari harta benda atau kekuasaan, melainkan dari kebijaksanaan dalam berpikir, bertindak, dan menjalani hidup.
Siapa Epikuros?
Epikuros (341 SM – 270 SM) adalah seorang filsuf asal Samos, Yunani, yang dikenal sebagai pendiri aliran filsafat Epikureanisme. Berbeda dengan anggapan umum yang sering salah kaprah menyamakan Epikureanisme dengan hedonisme atau kesenangan duniawi semata, ajaran Epikuros justru mengutamakan kebahagiaan sejati melalui pengendalian diri, hidup sederhana, dan pencarian pengetahuan.
Menurut Epikuros, kebijaksanaan adalah kompas utama dalam menjalani kehidupan. Baginya, seseorang yang bijak akan tahu bagaimana menghindari rasa sakit, memaknai kebahagiaan dengan benar, dan tidak terjebak dalam lingkaran keinginan yang tak pernah usai.
“Kebijaksanaan adalah akar dari segala kebaikan”
Dalam pemikirannya, Epikuros menyatakan bahwa kebijaksanaan adalah fondasi dari seluruh kebaikan hidup. Dengan menjadi bijaksana, seseorang akan mampu: