Mengapa Filsafat Yunani Kuno Relevan di Era Digital dan Kecerdasan Buatan?
- Image Creator/Handoko
Aristoteles mengembangkan etika kebajikan (virtue ethics) yang menekankan keseimbangan, akal budi, dan pengembangan karakter. Dalam pengembangan AI dan sistem otomatisasi, pertanyaan Aristoteles menjadi krusial:
“Apakah mesin bisa memiliki fronesis (kebijaksanaan praktis)? Siapa yang bertanggung jawab atas tindakan mesin cerdas?”
Etika Aristoteles menuntut agar teknologi tidak hanya efisien, tetapi juga berkontribusi pada kehidupan yang bermakna dan bermoral.
Stoisisme dan Ketangguhan Psikologis Digital
Filsafat Stoa, yang menekankan ketenangan batin, pengendalian diri, dan hidup selaras dengan alam, menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi stres era digital. Ketika dunia media sosial menekan individu dengan perbandingan hidup, ekspektasi instan, dan kecemasan digital, ajaran Stoik dari Epictetus dan Marcus Aurelius menawarkan keteguhan jiwa:
“Kita tidak bisa mengendalikan algoritma, tetapi kita bisa mengendalikan respons kita terhadapnya.”
Demokratisasi Pengetahuan: Visi Epikurean dan Skeptisisme Sehat