“Tak Ada Manusia yang Benar-benar Bebas Kecuali Ia Telah Menguasai Dirinya Sendiri” – Epictetus

Epictetus Filsuf Stoik
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Konsep Epictetus ini selaras dengan terapi kognitif-perilaku (CBT) yang dikembangkan pada abad ke-20. Donald Robertson, psikoterapis dan penulis How to Think Like a Roman Emperor, menunjukkan bahwa CBT mengajarkan pasien untuk mengamati pikiran mereka—sama halnya Stoikisme mengajarkan refleksi diri sebelum bereaksi. Hasilnya adalah peningkatan koneksi antara prefrontal cortex dan amigdala, yang mengurangi reaksi emosional berlebihan dan memperkuat kendali diri.

Seneca: Siapa yang Berani, Dialah yang Bebas

Panduan Praktis Menurut Stoik

Beberapa tokoh Stoikisme modern menawarkan latihan harian untuk mengasah penguasaan diri:

Menggali Makna Hidup dari Pierre Hadot: 25 Kutipan yang Menginspirasi di Tengah Dunia Modern

1.     Refleksi Pagi dan Malam
Seperti dianjurkan oleh Gregory Lopez dalam A Handbook for New Stoics, catat satu situasi di mana Anda bereaksi impulsif, lalu renungkan bagaimana Anda bisa menanganinya dengan lebih bijak besok.

2.     Latihan Menunda Reaksi
Ryan Holiday menyarankan teknik “10 detik hening” sebelum merespons pesan atau komentar yang memancing emosi, memberikan ruang bagi pikiran rasional.

“Kemenangan Sejati Bukan Tentang Medali”: Pelajaran Hidup dari Mark Tuitert, Juara Olimpiade yang Mengusung Stoikisme

3.     Visualisasi Negatif
Bayangkan gangguan kecil atau kehilangan kecil agar Anda tidak terkejut saat hal tersebut benar-benar terjadi—memupuk penguasaan diri sekaligus mereduksi kecemasan.

Kebebasan di Era Digital

Halaman Selanjutnya
img_title