Apakah Demensia Bisa Menurun pada Anak? Ini Penjelasan Lengkapnya
- Image Creator Grok/Handoko
Ini adalah kondisi neurologis yang sangat terkait dengan faktor keturunan. Penyakit Huntington diwariskan secara dominan, yang berarti jika salah satu orang tua memiliki gen tersebut, setiap anak memiliki peluang 50% untuk mewarisinya. Penyakit ini biasanya menyerang pada usia paruh baya dan dapat menyebabkan gangguan kognitif, motorik, serta emosional—termasuk gejala-gejala demensia.
2. Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup Juga Berperan
Meskipun genetika bisa menjadi faktor pemicu, lingkungan dan kebiasaan hidup memainkan peran yang tidak kalah penting dalam perkembangan demensia. Gaya hidup tidak sehat yang diwariskan secara sosial—bukan secara genetik—juga dapat meningkatkan risiko.
- Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula
- Kurang aktivitas fisik
- Paparan stres berkepanjangan
- Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
Jika anak-anak tumbuh dalam lingkungan keluarga dengan pola hidup seperti ini, risiko mereka terhadap penyakit kognitif juga meningkat, meskipun mereka tidak membawa gen demensia.
Selain itu, penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi juga berperan dalam meningkatkan risiko demensia. Jika kondisi-kondisi ini tidak dikelola dengan baik, potensi kerusakan pada pembuluh darah di otak akan meningkat—yang bisa berujung pada demensia vaskular.
3. Risiko Demensia pada Jenis Lain