Belajar Bijak dari Donald Robertson: Mulailah dengan Bertanya, Bukan Sekadar Menerima Jawaban

Donald Robertson, Tokoh Stoik Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang serba cepat dan penuh informasi ini, kita sering merasa puas dengan jawaban-jawaban instan. Cukup buka mesin pencari, dan dalam hitungan detik kita bisa tahu “apa itu Stoikisme”, “bagaimana mengatasi kecemasan”, atau “apa yang membuat hidup bahagia”. Namun, Donald Robertson—psikoterapis modern yang telah mendedikasikan hidupnya untuk membangkitkan kembali filsafat Stoik—mengajak kita untuk melangkah lebih jauh dari sekadar mengumpulkan jawaban.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Epictetus? Begini Penjelasan Massimo Pigliucci

Melalui kutipan yang sederhana namun mendalam, Robertson berkata: “Kebijaksanaan sejati datang dari bertanya, bukan hanya menerima jawaban.”

Apa sebenarnya makna di balik kutipan ini? Dan bagaimana pertanyaan bisa membawa kita lebih dekat pada kebijaksanaan?

Panduan Singkat dari Massimo Pigliucci Membangun Kekuatan Diri dengan Stoisisme

Filsafat yang Hidup dari Pertanyaan

Donald Robertson dikenal sebagai penulis buku How to Think Like a Roman Emperor, di mana ia membedah pemikiran Marcus Aurelius dan mengaitkannya dengan praktik terapi kognitif modern. Dalam seluruh karya dan pengajarannya, satu hal yang konsisten adalah ajakan untuk berpikir kritis, menggali lebih dalam, dan tidak menelan mentah-mentah apa pun yang diberikan oleh dunia luar.

Massimo Pigliucci: Bahagia Bukan dari Dunia Luar, Tapi dari Dalam

Baginya, pertanyaan adalah jantung dari proses berpikir. Sama seperti Socrates yang berjalan keliling Athena untuk bertanya kepada siapa saja tentang kebaikan, keadilan, dan kebahagiaan, Robertson pun percaya bahwa proses mencari makna harus dimulai dari rasa ingin tahu, bukan kepuasan akan jawaban cepat.

Dunia Penuh Jawaban, Tapi Minim Pertanyaan

Kita hidup di zaman di mana jawaban mudah didapat, namun kemampuan bertanya dengan kritis makin jarang diasah. Banyak dari kita merasa “tahu” hanya karena pernah membaca sebuah kutipan motivasi, atau menonton video pendek berisi ringkasan filsafat. Namun, tanpa proses bertanya dan merenung, jawaban-jawaban itu tidak menjadi pengetahuan yang benar-benar hidup di dalam diri kita.

Robertson mengingatkan bahwa kebijaksanaan bukan tentang seberapa banyak informasi yang kita miliki, tapi seberapa dalam kita memahami dan mengaitkannya dengan pengalaman hidup. Dan pemahaman itu hanya bisa lahir jika kita bersedia bertanya.

Bertanya untuk Mengenal Diri Sendiri

Salah satu praktik penting dalam Stoikisme adalah refleksi diri. Marcus Aurelius, dalam Meditations, kerap menulis pertanyaan kepada dirinya sendiri. Apa motifku? Apakah ini hal yang berada dalam kendaliku? Apakah aku bertindak sesuai dengan nilai-nilailku?

Robertson mengikuti jejak ini dengan mengajak kita melakukan hal serupa. Ia mengajarkan bahwa dengan bertanya kepada diri sendiri secara jujur, kita bisa mulai mengenali pola pikir, emosi, dan kebiasaan yang selama ini tak disadari.

Alih-alih bertanya “Apa yang harus kulakukan agar disukai orang lain?”, Stoikisme mendorong pertanyaan seperti, “Apa tindakan yang sesuai dengan nilainya seorang manusia yang rasional dan adil?” Ini bukan hanya membentuk cara berpikir yang lebih dalam, tapi juga memperkuat karakter.

Mendidik Diri Lewat Pertanyaan

Bagi Donald Robertson, bertanya adalah metode utama untuk mendidik diri secara emosional dan spiritual. Dalam pelatihan dan bukunya, ia mendorong pembaca untuk terus bertanya:

  • Mengapa saya merasa cemas terhadap hal ini?
  • Apakah rasa takut saya rasional?
  • Apakah saya memiliki bukti nyata untuk pikiran negatif saya?
  • Apa yang sebenarnya bisa saya kendalikan dalam situasi ini?

Pertanyaan-pertanyaan ini membawa kita masuk ke inti Stoikisme modern yang ia ajarkan—mengganti reaksi impulsif dengan pemahaman rasional.

Anak Muda dan Budaya Bertanya

Generasi muda hari ini hidup dalam lingkungan digital yang menuntut segala sesuatu berjalan cepat. Namun, justru karena itulah, penting untuk menghidupkan kembali semangat bertanya. Pertanyaan kritis bukan hanya alat berpikir, tapi juga bentuk keberanian. Bertanya berarti mengakui bahwa kita belum tahu segalanya—dan itu bukan kelemahan, tetapi awal dari kebijaksanaan.

Robertson meyakini bahwa mengajarkan Stoikisme pada generasi muda harus dimulai dari membangun kembali kebiasaan bertanya. Bukan bertanya sekadar untuk menguji, tetapi bertanya demi mencari makna hidup.

Tidak Semua Jawaban Membebaskan

Satu hal menarik dari pendekatan Robertson adalah pandangan bahwa tidak semua jawaban adalah jawaban yang membebaskan. Kadang, kita menerima jawaban hanya karena itu nyaman, atau karena sesuai dengan harapan. Tapi kebijaksanaan, menurutnya, justru muncul dari keberanian untuk menantang jawaban tersebut—bertanya lagi, dan lagi, sampai kita menemukan inti dari kebenaran yang kita yakini.

Filsuf besar seperti Epictetus dan Seneca juga mengajarkan bahwa hidup yang baik bukan tentang memiliki semua jawaban, tapi tentang terus memurnikan pertanyaan kita, hingga pertanyaan itu membentuk kita menjadi manusia yang lebih baik.

Menjadi Stoik Sejati di Zaman Modern

Mengikuti ajaran Donald Robertson berarti menjadi pribadi yang tidak puas dengan permukaan. Kita diajak menyelami hidup, menghadapi emosi, tantangan, dan perubahan dengan mata terbuka—bukan karena kita tahu semua jawabannya, tetapi karena kita terus bertanya.

Ketika kita bertanya dengan jujur, kita membuka pintu pada kemungkinan baru. Kita mengizinkan diri untuk belajar, bertumbuh, dan memahami bahwa kebijaksanaan adalah perjalanan, bukan tujuan akhir.

Penutup: Mulailah dengan Pertanyaan Hari Ini

Mungkin kita bisa memulai dengan pertanyaan sederhana kepada diri sendiri:
Apakah aku hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kupercayai?
Apakah aku membiarkan emosi menguasai pikiranku, ataukah aku mencoba mengendalikannya dengan bijak?
Apa yang sebenarnya membuat hidupku bermakna?

Karena seperti kata Donald Robertson, “Kebijaksanaan sejati datang dari bertanya, bukan hanya menerima jawaban.” Dan bisa jadi, pertanyaan kecil hari ini adalah awal dari kebijaksanaan besar di masa depan