‘Rumah Kehidupan’ yang Dipenuhi Artefak Pendidikan Ditemukan di Ramesseum di Luxor
- archaeologymag.com
Malang, WISATA – Sebuah tim gabungan Mesir-Prancis telah menemukan temuan arkeologi baru di Ramesseum, kuil pemakaman Firaun Ramses II yang megah, di Tepi Barat Luxor di Nekropolis Theban. Tim tersebut, yang terdiri dari para ahli dari Dewan Tertinggi Purbakala Mesir dan Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah Prancis, dan Universitas Sorbonne.
Dibangun pada masa pemerintahan Ramses II, yang juga disebut 'Ramses yang Agung,' Ramesseum tidak hanya menjadi monumen peninggalan firaun, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, administrasi dan ekonomi. Penemuan ini telah membawa perubahan dalam pemahaman para ilmuwan tentang cara orang Mesir kuno hidup, bekerja dan mengatur dunia mereka.
Salah satu pengungkapan yang paling mengejutkan adalah penemuan Rumah Kehidupan atau Per Ankh di dalam area kuil. Lembaga ini adalah sekolah kuil atau pusat pengetahuan yang telah lama menjadi teori para ahli Mesir Kuno tetapi belum pernah dikonfirmasi secara fisik di Ramesseum. Selama penggalian, gambar-gambar siswa, pecahan mainan edukatif dan sisa-sisa alat belajar kuno ditemukan. Desain Rumah Kehidupan juga terungkap. Menurut para peneliti, penemuan tersebut merupakan bukti material pertama untuk lembaga pendidikan yang terkait langsung dengan kuil, yang juga dikenal sebagai 'Kuil Jutaan Tahun'.
Selain pendidikan, misi tersebut juga mengungkap bukti luas mengenai infrastruktur ekonomi kuil. Gudang bawah tanah dan ruang bawah tanah di sisi utara terungkap sebagai tempat penyimpanan minyak zaitun, madu, lemak dan anggur. Label botol anggur yang tersebar luas yang ditemukan di area tersebut menegaskan perannya sebagai gudang anggur yang aktif. Para penggali juga mendokumentasikan bengkel tekstil dan batu, dapur dan toko roti menggambarkan gambaran yang kaya akan kompleks independen yang tidak hanya melayani staf kuil tetapi juga masyarakat luas.
Sektor timur Ramesseum menyingkapkan sisi lain kehidupan kuil: kantor-kantor administratif. Struktur-struktur ini menunjukkan hierarki rumit pegawai negeri yang mengelola produksi dan distribusi ulang barang-barang.
Sektor timur laut situs tersebut menghasilkan sekelompok makam yang berasal dari Periode Menengah Ketiga (1069–525 SM). Makam-makam tersebut berisi terowongan penguburan, sarkofagus bersarang, guci kanopik, peralatan pemakaman, dan total 401 patung ushabti keramik. Sisa-sisa manusia, yang tersebar di seluruh situs, semakin menegaskan fungsi kuil sebagai pekuburan pada periode selanjutnya.
Pengumuman penting lainnya disampaikan oleh arkeolog Mesir Hisham El-Leithy, yang mengonfirmasi penggalian ulang makam Sehetep-ib-Re dari Kerajaan Tengah, yang awalnya ditemukan pada tahun 1896 oleh arkeolog Inggris James Quibell. Makam itu berisi seni pemakaman yang terawat baik dan menambah lapisan kronologis lain pada penggunaan kuil tersebut.
