Perundingan yang Menjebak: Ketika Belanda Mengundang Diponegoro ke Magelang
Selasa, 8 April 2025 - 19:24 WIB
Sumber :
- Wikipedia
Selain isolasi, perundingan ini juga dimanfaatkan oleh Belanda untuk menggali dan memperburuk konflik internal yang telah ada di antara tokoh-tokoh perlawanan. Belanda dengan cerdik:
- Menggunakan taktik adu argumen: Dengan memprovokasi perdebatan internal, mereka berharap dapat memecah belah kepemimpinan perlawanan.
- Menawarkan imbalan kepada faksi-faksi tertentu: Sehingga sebagian pihak lebih memilih berkompromi atau bahkan berkhianat demi keuntungan pribadi.
Taktik ini secara perlahan mengikis solidaritas dan persatuan di antara pasukan Diponegoro, membuat perlawanan menjadi semakin rapuh dan terfragmentasi.
4. Reaksi dari Kubu Perlawanan
a. Kecurigaan dan Pertentangan
Ketika perundingan di Magelang berlangsung, tidak semua anggota kubu perlawanan menerima undangan tersebut dengan tangan terbuka. Banyak yang curiga bahwa perundingan ini hanyalah tipuan untuk menjebak Pangeran Diponegoro.
- Beberapa penasihat dan komandan perlawanan mengusulkan agar tetap waspada: Mereka khawatir bahwa dengan mengikuti perundingan, Diponegoro akan kehilangan kendali atas pasukannya.
- Perpecahan pendapat muncul: Antara yang menilai perundingan sebagai peluang untuk mencapai kesepakatan damai dan yang percaya bahwa perundingan tersebut hanyalah strategi Belanda untuk melemahkan perlawanan.
b. Tekanan untuk Mengambil Keputusan
Halaman Selanjutnya
Di tengah tekanan tersebut, Pangeran Diponegoro harus mengambil keputusan strategis yang sangat berat.