Perundingan yang Menjebak: Ketika Belanda Mengundang Diponegoro ke Magelang

Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Karya Raden Saleh
Sumber :
  • Wikipedia

Selain isolasi, perundingan ini juga dimanfaatkan oleh Belanda untuk menggali dan memperburuk konflik internal yang telah ada di antara tokoh-tokoh perlawanan. Belanda dengan cerdik:

  • Menggunakan taktik adu argumen: Dengan memprovokasi perdebatan internal, mereka berharap dapat memecah belah kepemimpinan perlawanan.
  • Menawarkan imbalan kepada faksi-faksi tertentu: Sehingga sebagian pihak lebih memilih berkompromi atau bahkan berkhianat demi keuntungan pribadi.
Perang yang Mahal: Bagaimana Perang Jawa Membebani Keuangan Belanda

Taktik ini secara perlahan mengikis solidaritas dan persatuan di antara pasukan Diponegoro, membuat perlawanan menjadi semakin rapuh dan terfragmentasi.

4. Reaksi dari Kubu Perlawanan

Diponegoro dalam Pelarian: Bersembunyi di Gua dan Pegunungan

a. Kecurigaan dan Pertentangan

Ketika perundingan di Magelang berlangsung, tidak semua anggota kubu perlawanan menerima undangan tersebut dengan tangan terbuka. Banyak yang curiga bahwa perundingan ini hanyalah tipuan untuk menjebak Pangeran Diponegoro.

  • Beberapa penasihat dan komandan perlawanan mengusulkan agar tetap waspada: Mereka khawatir bahwa dengan mengikuti perundingan, Diponegoro akan kehilangan kendali atas pasukannya.
  • Perpecahan pendapat muncul: Antara yang menilai perundingan sebagai peluang untuk mencapai kesepakatan damai dan yang percaya bahwa perundingan tersebut hanyalah strategi Belanda untuk melemahkan perlawanan.
Perang Kaputren: Ketika Perempuan Ikut Bertempur

b. Tekanan untuk Mengambil Keputusan

Halaman Selanjutnya
img_title