Embrio Ayam Mengungkap Rahasia Perkembangan Bulu pada masa Awal

Bulu Merak sangat Indah
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Bulu tidak hadir di alam sebagai alat terbang yang sudah terbentuk sempurna. Perkembangannya dimulai jauh sebelum burung terbang. Catatan fosil menceritakan kisah yang telah ada sejak 200 juta tahun lalu.

Seberapa Besar Ukuran Dinosaurus Sebenarnya? Ini Jawabannya

Kini, dengan bantuan perangkat genetik dan eksperimen yang dilakukan dengan cermat, para ilmuwan dapat membangkitkan kembali sifat-sifat kuno di dalam embrio modern.

Ini bukan hanya tentang bulu. Ini tentang bagaimana kompleksitas muncul, bagaimana ia bertahan dan bagaimana biologi melindungi struktur yang dibangunnya. Dengan membalikkan langkah-langkah tertentu dalam perkembangan bulu, para peneliti mengungkap ketahanan yang tersembunyi.

Studi tentang Dinosaurus Dianggap Menantang Aturan Bergmann

Bulu-bulu yang paling awal tidak membantu hewan untuk terbang. Sebaliknya, bulu-bulu tersebut awalnya berupa filamen berongga yang sederhana. 'Proto-bulu' ini kemungkinan muncul pada beberapa dinosaurus selama periode Triasik, sekitar 200 juta tahun yang lalu.

Bahkan ada bukti bahwa bulu-bulu tersebut mungkin berevolusi lebih awal, pada nenek moyang dinosaurus dan pterosaurus yang sama sekitar 240 juta tahun yang lalu.

Cukur Bulu vs Waxing, Mana yang Lebih Baik untuk Kulit?

Tidak seperti bulu modern, bulu proto tidak memiliki poros tengah, tidak ada duri yang bercabang dan tidak ada folikel. Namun, bulu-bulu tersebut tetap memiliki tujuan. Bulu-bulu tersebut membantu isolasi dan mungkin bertindak sebagai sinyal berwarna atau berpola selama interaksi sosial.

Seiring berjalannya waktu, seleksi alam membentuk bulu menjadi alat rumit yang kini mendukung segala hal mulai dari terbang hingga kedap air.

Perkembangan ini, dari filamen dasar hingga bulu bercabang dan aerodinamis, tidak terjadi secara acak. Perkembangan ini mengikuti jalur yang tertulis dalam gen, menggunakan jalur sinyal yang sama di seluruh kerajaan hewan.

Embrio burung modern menawarkan cara untuk menelusuri kembali jalur ini. Di Universitas Jenewa, Profesor Michel Milinkovitch dan timnya telah meneliti genetika pembentukan bulu. Laboratorium mereka berfokus pada bagaimana sinyal molekuler mendorong perkembangan struktur kulit seperti sisik, rambut dan bulu.

Salah satu sistem pensinyalan tersebut, jalur Sonic Hedgehog (Shh), memainkan peran penting dalam pembentukan bulu. Dalam penelitian sebelumnya, tim mengaktifkan jalur ini pada embrio ayam.

Hasilnya luar biasa, sisik pada kaki burung berubah menjadi bulu permanen. Percobaan itu membuktikan bagaimana satu perubahan dalam pensinyalan dapat mengubah identitas kulit