Hidup Tidak Singkat, Kita Saja yang Sering Menyia-Nyiakannya: Pelajaran dari Seneca
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Dalam karyanya yang terkenal, De Brevitate Vitae (Tentang Singkatnya Kehidupan), filsuf Stoik Romawi Lucius Annaeus Seneca mengungkapkan sebuah kebenaran mendalam:
“Bukan karena kita memiliki waktu yang singkat, tetapi karena kita membuang-buang banyak waktu.”
Seneca berpendapat bahwa hidup sebenarnya cukup panjang jika kita mampu menggunakannya dengan bijak. Namun, banyak orang justru terjebak dalam aktivitas yang tidak berarti, menghabiskan waktu untuk kekhawatiran yang tidak perlu, dan menunda hal-hal penting.
Di era digital saat ini, di mana teknologi menawarkan berbagai distraksi, ajaran Seneca semakin relevan. Berdasarkan laporan Digital 2023 oleh We Are Social, rata-rata pengguna internet di Indonesia menghabiskan lebih dari 4 jam sehari di media sosial. Bayangkan jika sebagian dari waktu itu dialokasikan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti mengembangkan keterampilan, membaca, atau membangun hubungan yang lebih bermakna.
Mengapa Kita Merasa Kehidupan Begitu Singkat?
Banyak orang merasa hidup ini berlalu begitu cepat. Tahun demi tahun terasa seperti hanya sekilas, dan sebelum kita menyadarinya, banyak kesempatan telah terlewatkan. Seneca menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa manusia merasa waktu mereka begitu terbatas:
1. Terlalu Fokus pada Masa Lalu dan Masa Depan
Kita sering kali menyesali masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan, sehingga lupa untuk benar-benar hidup di masa sekarang.
2. Kesibukan yang Tidak Bermakna
Kesibukan bukanlah tanda produktivitas. Banyak orang menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak memberikan nilai jangka panjang, seperti gosip, hiburan berlebihan, atau pekerjaan yang tidak selaras dengan tujuan hidup mereka.
3. Kebiasaan Menunda-nunda
Prokrastinasi adalah salah satu penyebab utama mengapa banyak orang merasa kekurangan waktu. Kita sering kali menunda hal-hal yang sebenarnya penting hingga akhirnya kehabisan kesempatan.
4. Membiarkan Hidup Dikuasai Orang Lain
Banyak orang tidak benar-benar menjalani kehidupan mereka sendiri, melainkan hidup sesuai ekspektasi orang lain, sehingga kehilangan kendali atas waktu mereka.
Cara Menghargai Waktu Seperti Seorang Stoik
Agar tidak terjebak dalam ilusi bahwa hidup ini singkat, kita perlu mengubah cara kita memperlakukan waktu. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan sesuai dengan filosofi Seneca:
1. Menetapkan Prioritas Hidup
Tanyakan kepada diri sendiri: Apa yang benar-benar penting dalam hidup saya? Fokuslah pada hal-hal yang membawa kebahagiaan dan makna, bukan sekadar tuntutan dari luar.
2. Kurangi Waktu untuk Hal yang Tidak Produktif
Jika media sosial menghabiskan terlalu banyak waktu Anda, pertimbangkan untuk membatasi penggunaannya. Gunakan waktu tersebut untuk membaca, belajar keterampilan baru, atau berolahraga.
3. Latih Kesadaran Penuh (Mindfulness)
Hiduplah di saat ini. Setiap momen yang kita jalani adalah bagian dari hidup yang berharga. Jangan biarkan pikiran kita terus menerawang ke masa lalu atau masa depan.
4. Berani Mengatakan "Tidak"
Belajar mengatakan "tidak" kepada permintaan atau kegiatan yang tidak mendukung tujuan hidup Anda. Jangan biarkan orang lain mendikte bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda.
5. Bertindak Sekarang, Jangan Menunda
Seneca menekankan pentingnya bertindak segera. Jika ada sesuatu yang ingin Anda capai, mulailah sekarang. Hidup tidak menunggu siapa pun.
Kesimpulan
Seneca mengingatkan kita bahwa hidup tidaklah singkat—kitalah yang sering kali menyia-nyiakan waktu yang kita miliki. Di tengah dunia modern yang penuh distraksi, penting bagi kita untuk kembali ke prinsip-prinsip dasar dalam menghargai waktu. Dengan fokus pada hal yang bermakna, menghindari penundaan, dan hidup dengan kesadaran penuh, kita dapat mengubah persepsi kita tentang waktu dan menjalani kehidupan dengan lebih bermakna.