'Lapedo child', Gabungan Manusia dan Neanderthal Hidup Puluhan Ribu Tahun setelah Kerabat Terdekat Kita Punah

Lapedo Child, Blasteran Neanderthal dengan Manusia
Sumber :
  • Instagram/ancient_origins

Namun, dengan menggunakan metode baru yang disebut analisis radiokarbon spesifik-senyawa (CSRA), para peneliti telah menentukan bahwa 'Lapedo child' hidup ribuan tahun lebih lama dari perkiraan awal.

Neanderthal Menemukan Teknologi Senjata Tulang yang Dikembangkan Sendiri 80.000 Tahun yang Lalu

Penulis utama studi Bethan Linscott, seorang ahli geokimia di Universitas Miami, mengatakan bahwa, meskipun metode CSRA sudah ada sejak lama, metode ini baru digunakan baru-baru ini untuk menentukan tanggal ulang situs Neanderthal di mana karbon modern telah mengontaminasi sampel purba.

Manfaat utama penanggalan radiokarbon khusus senyawa adalah sangat efisien dalam menghilangkan kontaminasi dari tulang arkeologi. Hal ini terutama penting ketika berhadapan dengan tulang yang tidak terawetkan dengan baik karena bahkan sedikit kontaminasi yang ada dalam sampel tersebut dapat berdampak serius pada keakuratan penanggalan.

Rahasia Manusia Purba (Homo Sapiens) Bertahan dari Badai Matahari Dahsyat 41.000 Tahun Lalu

Tim tersebut membawa penelitian mereka ke tahap lebih lanjut dengan memberi tanggal ulang pada tiga hal yang diasumsikan oleh para penggali sebagai bagian dari ritual penguburan 'Lapedo child': seekor kelinci muda yang tulangnya ditemukan di atas tubuh anak itu, tulang rusa merah yang ditemukan di dekat bahu anak itu dan arang di bawah kaki anak itu yang diasumsikan sebagai api ritual.

Namun, para peneliti menemukan bahwa hanya tulang-tulang kelinci yang sezaman dengan anak Lapedo, sedangkan tulang-tulang arang dan rusa merah jauh lebih tua, yang menunjukkan bahwa tulang-tulang itu sudah ada di situs tersebut saat anak itu dikuburkan.

Tulang Rahang Denisova yang sangat Langka Mengonfirmasi Adanya Sepupu Manusia yang Tersebar di Seluruh Asia

Sebagai hasil dari teknik penanggalan baru, para peneliti berhipotesis bahwa kelinci itu diletakkan di atas tubuh 'Lapedo child' yang diselimuti kain kafan sebagai persembahan sebelum kuburan itu diisi sekitar 28.000 tahun yang lalu. Situs itu kemudian ditinggalkan setidaknya selama dua milenium.

Meskipun tidak terdapat bukti genetik apa pun, dari Lagar Velho (Lapedo child) memberikan konfirmasi tambahan mengenai usia situs tersebut untuk lebih memahami, berdasarkan morfologi, bagaimana proses penggantian Neanderthal oleh Homo sapiens mungkin terjadi.

Halaman Selanjutnya
img_title