“The Legend of Ochi”: Dongeng Fantasi yang Memikat dengan Visual Menawan, Kini Tayang di Bioskop

The Legend of Ochi
Sumber :
  • rottentomatoes.com

Jakarta, WISATA – Film fantasi petualangan terbaru garapan A24, The Legend of Ochi, resmi tayang di bioskop seluruh dunia mulai 25 April 2025 dan langsung mencuri perhatian publik serta kritikus. Film yang disutradarai oleh Isaiah Saxon ini mengangkat kisah seorang gadis pemalu bernama Yuri dari desa terpencil di Pulau Carpathia yang menjalin ikatan emosional dengan makhluk mitos bernama Ochi.

Seni Cadas Berusia 200 Tahun di Afrika Selatan Menggambarkan Hewan yang telah Punah sejak Lama

Film berdurasi 96 menit ini berhasil menyuguhkan visual yang memesona lewat efek praktikal dan teknik puppetry canggih yang menjadikan Ochi — makhluk imajinatif dalam film ini — tampil begitu nyata dan ekspresif. Bahkan, banyak kritikus menyebut film ini sebagai karya visual yang luar biasa, meskipun narasinya dinilai cukup klasik dan dapat ditebak.

Jalan Cerita Sarat Emosi dan Petualangan

Seneca: Refleksi Stoik tentang Makna Hidup yang Berkualitas

Yuri (diperankan oleh Helena Zengel), seorang gadis petani yang tumbuh dalam ketakutan terhadap spesies misterius bernama Ochi, menemukan bayi Ochi yang terluka dan ditinggalkan. Menolak mengikuti ketakutan yang diajarkan sejak kecil, Yuri memulai perjalanan penuh bahaya untuk mengembalikan makhluk kecil itu ke habitatnya — sekaligus menemukan makna keberanian, empati, dan ikatan lintas spesies.

Didukung oleh penampilan cemerlang Willem Dafoe sebagai Maxim, Emily Watson sebagai Dasha, dan Finn Wolfhard sebagai Petro, film ini menyajikan kombinasi antara akting kuat dan dunia sinematik yang detail.

Zeno dari Citium: Alam Harus Diikuti, Bukan Dilawan

Pujian untuk Efek Visual dan Suasana Dongeng

Dengan rating 80% di Tomatometer dari 90 ulasan kritikus, The Legend of Ochi mendapatkan predikat "Certified Fresh" dari Rotten Tomatoes. Kimbery Myers dari Crooked Marquee menyoroti efek praktikal film ini yang “begitu meyakinkan hingga nyaris menghilangkan batas antara kenyataan dan fantasi.” Sementara Michael Phillips dari Chicago Tribune menyebut film ini sebagai “pengalaman dongeng yang intens dan penuh kehidupan”.

Halaman Selanjutnya
img_title