Mengapa The Art of Living Tetap Relevan di Era Modern: Pandangan Sharon Lebell

Sharon Lebell, The Art of Living
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam hiruk-pikuk dunia modern yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang merasa kehilangan arah. Di tengah derasnya arus informasi, ekspektasi sosial yang tinggi, dan tekanan dari berbagai sisi kehidupan, tak sedikit yang mencari pegangan untuk menemukan makna sejati dalam hidup. Salah satu buku yang terus menjadi panduan bagi mereka yang ingin menjalani hidup dengan lebih tenang dan bijaksana adalah The Art of Living karya Sharon Lebell.

Spring Water Baturaden sebagai Potensi Pengembangan Wellness Etnaprana Tourism dan JOMO bagi Kaum Stoik Muda

Buku ini bukan sekadar bacaan filsafat biasa. Lebell, dengan gaya penulisannya yang hangat dan membumi, berhasil mengadaptasi ajaran Epictetus, seorang filsuf Stoik dari abad pertama, ke dalam bahasa yang lebih relevan dan mudah dipahami oleh masyarakat modern. Lalu, mengapa The Art of Living tetap bertahan sebagai salah satu buku yang terus dibaca dan dirujuk hingga kini? Apa yang membuat ajaran yang berasal dari ribuan tahun lalu masih begitu berguna dalam kehidupan kita sekarang? Mari kita telusuri lebih dalam.

Sebuah Klasik yang Tak Lekang oleh Waktu

Jules Evans: "Kebijaksanaan Dimulai Saat Kita Membedakan antara Apa yang Dapat Kita Kontrol dan Apa yang Tidak"

Ketika berbicara tentang filsafat, banyak orang mungkin membayangkan teks-teks yang sulit dicerna, penuh dengan istilah akademik yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Namun, Sharon Lebell mengubah cara kita melihat Stoikisme. Ia tidak sekadar menerjemahkan ajaran Epictetus, tetapi juga meramunya menjadi sebuah panduan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu alasan utama mengapa buku ini tetap relevan adalah karena inti ajarannya tidak pernah usang. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, ajaran Stoikisme tentang menerima hal-hal di luar kendali kita, serta fokus pada bagaimana kita merespons berbagai situasi dalam hidup, menjadi lebih penting dari sebelumnya. Hidup di era digital membuat kita semakin rentan terhadap stres, kecemasan, dan tekanan sosial, terutama dengan kehadiran media sosial yang sering kali membuat kita merasa kurang dibandingkan dengan orang lain.

"Keamanan dari Ketakutan adalah Kebahagiaan Terbesar" - Epikuros dan Pandangan tentang Kebahagiaan Sejati

Lebell mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada pencapaian eksternal, tetapi pada bagaimana kita memandang hidup dan menjalani setiap harinya dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan. Dalam dunia yang semakin terobsesi dengan kesuksesan materi dan citra diri di dunia maya, gagasan ini menawarkan ketenangan yang sangat dibutuhkan.

Menghadapi Tekanan Hidup dengan Ketenangan

Halaman Selanjutnya
img_title