Ryan Holiday dan Filosofi Stoikisme: Seni Mengendalikan Ego, Menaklukkan Hambatan, dan Mencapai Kedamaian Batin
- Speaker.com
Jakarta, WISATA - Di era modern yang penuh distraksi, tekanan sosial, dan persaingan ketat, menemukan kedamaian batin bisa terasa seperti tantangan besar. Banyak dari kita terjebak dalam keinginan untuk selalu lebih baik, lebih sukses, dan lebih diakui oleh orang lain. Namun, di tengah hiruk-pikuk ini, seorang penulis dan pemikir modern, Ryan Holiday, menawarkan solusi kuno yang tetap relevan hingga saat ini: Stoikisme.
Filosofi yang lahir dari para pemikir Yunani dan Romawi seperti Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus ini kembali mendapat sorotan berkat karya-karya Holiday yang membumi dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lewat bukunya seperti Ego Is the Enemy, The Obstacle Is the Way, dan Stillness Is the Key, ia mengajarkan bagaimana mengendalikan ego, menghadapi hambatan dengan kepala dingin, dan menemukan ketenangan di tengah badai kehidupan.
Mengendalikan Ego: Musuh Terbesar dalam Diri Kita
Salah satu konsep utama dalam ajaran Stoikisme yang dibawa Holiday adalah pentingnya mengendalikan ego. Dalam bukunya Ego Is the Enemy, ia menjelaskan bahwa ego sering kali menjadi penghalang utama dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Bagaimana ego bisa menjadi musuh?
1. Ego Membuat Kita Merasa Sudah Tahu Segalanya
Orang yang dikuasai ego sering menolak kritik, sulit menerima saran, dan merasa dirinya paling benar. Sikap ini menghambat pertumbuhan dan pembelajaran.
2. Ego Membuat Kita Terlalu Sibuk Mengejar Pengakuan
Di era media sosial, banyak orang berlomba-lomba mencari validasi eksternal. Kita ingin terlihat sukses, ingin diakui, dan takut terlihat gagal. Holiday menekankan bahwa kesuksesan sejati tidak ditentukan oleh pengakuan orang lain, tetapi oleh apa yang benar-benar kita capai dan pelajari.