Kekasih Sejati Adalah Tuhan: Apa yang Rumi Ajarkan tentang Cinta Abadi?
- Image Creator/Handoko
2. Melepaskan Keterikatan Duniawi
Rumi mengajarkan kita untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal duniawi yang sifatnya sementara. Kita perlu menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada benda-benda material atau hubungan yang fana, melainkan pada kedamaian batin yang hanya bisa didapatkan melalui cinta kepada Tuhan.
3. Berbagi Kasih Sayang kepada Sesama
Cinta kepada Tuhan juga tercermin dalam cinta kita kepada sesama. Berbagi kasih sayang, membantu sesama, dan memperlakukan orang lain dengan kebaikan adalah wujud nyata dari cinta ilahi.
Relevansi Ajaran Rumi di Era Modern
Di era digital ini, banyak orang merasa lebih terhubung dengan dunia maya daripada dengan Tuhan atau diri mereka sendiri. Media sosial sering kali menjadi tempat bagi banyak orang untuk mencari validasi, yang terkadang membuat mereka merasa kosong dan tidak puas. Namun, ajaran Rumi mengingatkan kita bahwa pencarian sejati tidak terletak pada pengakuan duniawi, melainkan pada hubungan kita dengan Tuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengingatkan diri kita sendiri bahwa cinta yang sejati adalah cinta kepada Tuhan, dan segala yang kita alami di dunia ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan spiritual kita.
Kutipan "Kekasih adalah segalanya, pecinta hanya sebuah tabir. Kekasih hidup abadi, pecinta hanyalah benda mati." dari Jalaluddin Rumi mengingatkan kita tentang esensi cinta sejati yang tidak terikat oleh dunia ini. Cinta sejati adalah cinta kepada Tuhan, yang abadi dan tidak mengenal waktu. Sebagai pecinta, kita hanyalah perantara yang merasakan cinta-Nya melalui hubungan kita dengan sesama dan melalui ibadah. Dalam dunia yang penuh dengan kebingungan dan pencarian kebahagiaan duniawi, Rumi mengajak kita untuk kembali pada esensi cinta yang sejati dan tak tergoyahkan.