Kakatua Hitam Ekor Merah: Burung Eksotis yang Setia dengan Pasangannya Seumur Hidup
- IG/thepaperark
Malang, WISATA – Kakatua hitam ekor merah, atau sering disebut sebagai kakatua bankiai (Calyptorhynchus banksii), merupakan salah satu spesies burung yang eksotis dan memikat. Burung ini tersebar luas di Australia dan dikenal dengan paruhnya yang kuat serta bulunya yang berwarna hitam legam dengan ekor merah mencolok, sehingga sering menjadi perhatian di habitat alaminya.
Kakatua hitam ekor merah ini tidak ditemukan secara alami di Indonesia. Mereka tersebar luas di wilayah-wilayah kering di benua Australia seperti tersebut di atas. Di Indonesia, kita memiliki spesies kakatua lain seperti kakatua raja (Probosciger aterrimus) yang juga dikenal sebagai kakatua daun kelapa.
Habitat alami kakatua hitam ekor merah meliputi hutan eukaliptus, semak belukar, dan daerah bervegetasi tebal. Mereka memiliki kemampuan beradaptasi yang baik terhadap berbagai jenis lingkungan, mulai dari daerah pedalaman hingga pinggir kota. Kakatua ini adalah burung sosial yang biasanya ditemukan dalam kelompok kecil atau kawanan besar, terutama saat mencari makan atau bertengger.
Makanan utama kakatua hitam ekor merah adalah biji-bijian, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Mereka juga diketahui memakan larva serangga dan kulit pohon. Paruh yang kuat dan tajam memungkinkan mereka untuk merobek kayu keras dan membuka biji yang keras, menjadikan mereka pemangsa yang efisien dalam ekosistem mereka.
Burung ini memiliki perilaku sosial yang kompleks dan menarik. Mereka dikenal sangat setia terhadap pasangan hidupnya, membentuk ikatan monogami yang bertahan seumur hidup. Pada saat musim kawin, kakatua jantan akan memamerkan bulu ekornya yang merah cerah sebagai bagian dari ritual untuk menarik perhatian betina. Mereka juga melakukan tarian dan mengeluarkan suara-suara khas sebagai bagian dari proses kawin.
Sayangnya, kakatua hitam ekor merah saat ini menghadapi berbagai ancaman, termasuk hilangnya habitat akibat deforestasi dan perubahan penggunaan lahan. Perdagangan ilegal burung eksotis juga menjadi ancaman serius bagi populasi mereka. Upaya konservasi diperlukan untuk melindungi burung ini dan habitatnya, termasuk pengawasan perdagangan burung, restorasi habitat, dan edukasi publik tentang pentingnya konservasi.
Sumber: Birdlife International