Marcus Aurelius dan Media Sosial: Pelajaran Stoikisme untuk Menghadapi Era Kekinian

Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan kita berbagi momen, mengekspresikan diri, dan terhubung dengan dunia. Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga membawa tantangan besar, seperti kecemasan sosial, kecanduan validasi, hingga tekanan untuk selalu tampil sempurna.

William B. Irvine: Panduan Menuju Kebahagiaan Sejati dengan Stoikisme di Era Modern

Dalam konteks ini, ajaran Stoikisme dari Marcus Aurelius, kaisar Romawi yang juga seorang filsuf Stoik, menjadi semakin relevan. Dengan prinsip hidup yang berpusat pada kendali diri, kebajikan, dan penerimaan atas hal-hal yang berada di luar kuasa kita, Stoikisme memberikan panduan untuk menghadapi tantangan era digital dengan bijak.

Marcus Aurelius: Kaisar yang Bijaksana

Ryan Holiday: Stoikisme Kuno yang Menjawab Tantangan Dunia Modern

Marcus Aurelius adalah salah satu tokoh Stoikisme yang paling terkenal. Melalui buku Meditations, ia mengajarkan bagaimana menjalani hidup dengan kebajikan dan kebijaksanaan di tengah tanggung jawab besar sebagai pemimpin Kekaisaran Romawi. Buku ini, meski ditulis lebih dari 1.800 tahun lalu, tetap relevan di era modern, terutama dalam menghadapi tantangan media sosial.

Prinsip dasar Stoikisme yang diajarkan Marcus Aurelius meliputi:

  1. Mengendalikan Emosi
    "Jangan biarkan orang lain menguasai pikiranmu." Dalam konteks media sosial, ini berarti tidak terpengaruh oleh komentar negatif atau membandingkan diri dengan orang lain.
  2. Fokus pada Apa yang Bisa Dikendalikan
    Marcus Aurelius sering menekankan pentingnya memusatkan perhatian pada tindakan dan pikiran kita sendiri, bukan pada opini orang lain. Di era media sosial, hal ini relevan untuk menghindari kecemasan atas jumlah "likes" atau komentar.
  3. Mencintai Takdir (Amor Fati)
    Dalam Stoikisme, menerima hal-hal yang tidak bisa diubah adalah kunci untuk hidup damai. Ini dapat diterapkan ketika menghadapi troll atau postingan negatif di dunia maya.
Menyelami Akar Demokrasi: Perjalanan Demokrasi dari Yunani Kuno hingga Politik Populisme Kontemporer

Relevansi Stoikisme di Era Kekinian

Halaman Selanjutnya
img_title