Mengapa Thales dari Miletus Dianggap Sebagai Filsuf Pertama di Dunia?

Thales Filsuf dan Matematikawan
Sumber :
  • Image Creator/Handok

Jakarta, WISATA - Ketika berbicara tentang filsafat, nama Thales dari Miletus sering disebut sebagai "filsuf pertama di dunia." Namun, apa yang membuat Thales mendapatkan gelar ini? Bagaimana kontribusinya memengaruhi perkembangan pemikiran manusia dari era kuno hingga masa kini?

Thales dan Revolusi Sains: Dari Ramalan Gerhana hingga Teori Asal-Usul Kehidupan

Lahirnya Filsafat di Tangan Thales

Thales hidup pada abad ke-6 SM di kota Miletus, sebuah pusat perdagangan dan budaya yang kaya. Pada masa itu, manusia masih menjelaskan fenomena alam melalui mitos dan kepercayaan religius. Namun, Thales melangkah lebih jauh. Ia mencoba mencari penjelasan logis dan rasional tentang dunia di sekitarnya, menciptakan pendekatan baru yang disebut filsafat.

Menyelami Pemikiran Thales: Filosofi Air dan Asal-Usul Alam Semesta

Kontribusi Utama Thales dalam Filsafat

  1. Prinsip Dasar Segala Sesuatu
    Thales percaya bahwa air adalah elemen fundamental dari semua kehidupan. Baginya, air tidak hanya penting secara biologis, tetapi juga menjadi prinsip dasar yang menjelaskan keberadaan alam semesta.
  2. Pemisahan dari Mitologi
    Salah satu alasan Thales dianggap sebagai filsuf pertama adalah keberaniannya untuk memisahkan filsafat dari mitologi. Ia tidak lagi mengandalkan dewa-dewa untuk menjelaskan fenomena alam, melainkan mencari jawaban berdasarkan logika dan observasi.
  3. Metode Berpikir Rasional
    Thales menggunakan metode rasional dalam menganalisis fenomena alam. Metode ini menjadi cikal bakal cara berpikir ilmiah yang digunakan hingga kini.

Thales sebagai Inspirasi Filsuf Setelahnya

Thales dari Miletus: Pelopor Sains dan Filosofi Barat

Thales menjadi inspirasi bagi banyak filsuf Yunani lainnya, seperti Anaximander dan Anaximenes, yang melanjutkan tradisi pemikiran rasional. Bahkan, Socrates, Plato, dan Aristoteles mengakui peran penting Thales dalam membuka jalan bagi filsafat Barat.

Pengaruh Thales di Era Modern

Pemikiran Thales tetap relevan hingga saat ini, terutama dalam konteks sains dan teknologi. Gagasannya tentang mencari jawaban melalui observasi dan logika menjadi dasar metode ilmiah modern. Selain itu, keberaniannya untuk berpikir berbeda menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk selalu mempertanyakan dan mencari kebenaran.

Thales dari Miletus dianggap sebagai filsuf pertama di dunia karena keberaniannya untuk memulai sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya: mencari kebenaran dengan logika dan akal budi. Warisannya adalah bukti bahwa pemikiran rasional dapat mengubah cara manusia memandang dunia.