Jangan Cari Kebahagiaan di Luar Dirimu! Ini Pesan Epictetus yang Akan Mengubah Hidupmu
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Kebahagiaan adalah sesuatu yang banyak orang kejar, tetapi tidak semua orang berhasil menemukannya. Kebanyakan dari kita cenderung mencari kebahagiaan di luar diri kita—entah itu melalui harta, karier, atau hubungan dengan orang lain. Namun, filsuf Stoik terkenal, Epictetus, mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa ditemukan di luar diri. Kutipan terkenalnya, “Jangan mencari kebahagiaan di luar dirimu sendiri,” mengandung pesan mendalam tentang bagaimana kita seharusnya memandang kebahagiaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana ajaran Epictetus dapat membantu kita menemukan kebahagiaan sejati dengan melihat ke dalam diri, bukan mencari di luar.
Mencari Kebahagiaan di Tempat yang Salah
Banyak dari kita percaya bahwa kebahagiaan datang dari pencapaian eksternal—uang, pekerjaan yang baik, hubungan romantis yang sempurna, atau barang-barang mewah. Namun, seiring berjalannya waktu, kita sering menemukan bahwa semua hal tersebut bersifat sementara. Ketika tujuan eksternal tercapai, kebahagiaan yang dirasakan juga cepat menghilang, membuat kita terus-menerus merasa kurang puas.
Epictetus mengajarkan bahwa kebahagiaan yang dicari di luar diri bersifat rapuh dan tidak dapat diandalkan. Hal-hal eksternal berada di luar kendali kita, dan ketika kita menggantungkan kebahagiaan pada sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, kita membuka pintu bagi kekecewaan dan penderitaan.
Kebahagiaan Sejati Ada di Dalam Diri
Menurut Epictetus, kebahagiaan sejati adalah kondisi batin yang hanya bisa dicapai melalui pengendalian diri, kebijaksanaan, dan introspeksi. Ketika kita menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal yang kita miliki di dalam diri kita—seperti ketenangan batin, nilai-nilai moral, dan pemahaman diri—kita tidak lagi menjadi korban dari perubahan dan ketidakpastian dunia luar.
Mengapa Kebahagiaan Internal Lebih Tahan Lama? Kebahagiaan yang bersumber dari dalam diri lebih tahan lama karena ia tidak bergantung pada peristiwa atau benda eksternal. Epictetus mengajarkan bahwa kebahagiaan batin tidak bisa diambil oleh orang lain, kondisi eksternal, atau perubahan nasib. Dengan membangun kebahagiaan dari dalam, kita menciptakan fondasi yang kokoh dan tidak mudah goyah.