Penduduk Papua Nugini yang Terisolasi Membawa Gen Denisova yang Membantu Sistem Kekebalan Tubuh

Penduduk Papua Nugini
Sumber :
  • Instagram/sofiasteeg

Malang, WISATA – Orang Papua Nugini yang telah terisolasi secara genetik selama ribuan tahun, membawa gen unik yang membantu mereka melawan infeksi dan beberapa gen tersebut berasal dari sepupu manusia kita yang telah punah yaitu Denisova.

Manusia dan Neanderthal Melakukan Kawin Silang 47.000 Tahun yang Lalu

"Penduduk Nugini itu unik karena mereka telah terisolasi sejak mereka menetap di Nugini lebih dari 50.000 tahun yang lalu," kata penulis senior studi François-Xavier Ricaut, seorang antropolog biologi di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), dilansir dari livescience.com.

Manusia modern pertama kali tiba di Papua Nugini dari Afrika sekitar 50.000 tahun yang lalu. Di sana, mereka kawin silang dengan Denisova yang telah hidup di Asia selama puluhan ribu tahun. Sebagai hasil dari perkawinan silang kuno ini, orang Papua Nugini membawa hingga 5% DNA Denisova dalam genom mereka.

Presiden Jokowi Tiba di Papua Nugini untuk Kunjungan Resmi

Dalam sebuah penelitian baru, yang diterbitkan pada tanggal 30 April di jurnal Nature Communications, para ilmuwan menganalisis genom 54 penduduk dataran tinggi dari Gunung Wilhelm yang tinggal antara 7.500 dan 8.900 kaki (2.300 dan 2.700 meter) di atas permukaan laut dan 74 penduduk dataran rendah dari Pulau Daru, yang tinggal kurang dari 330 kaki (100 m) di atas permukaan laut.

Mereka menemukan bahwa mutasi yang mungkin diwarisi penduduk dataran rendah dari Denisova meningkatkan jumlah sel imun dalam darah mereka. Sementara itu, penduduk dataran tinggi mengembangkan mutasi yang meningkatkan jumlah sel darah merah mereka, yang membantu mengurangi hipoksia di dataran tinggi. Hal itu tidaklah aneh, karena orang-orang dari beberapa lingkungan dataran tinggi lainnya telah mengembangkan mutasi yang berbeda untuk melawan hipoksia.

MALANG: "Dewi Anom" Raih Juara 2 ADWI 2024, Kategori Desa Wisata Maju

Varian gen Denisova dapat memengaruhi fungsi protein yang disebut GBP2 yang membantu tubuh melawan patogen yang hanya ditemukan di dataran rendah, seperti parasit yang menyebabkan malaria. Oleh karena itu, gen-gen ini mungkin telah dipilih selama evolusi untuk membantu orang melawan infeksi di dataran rendah tempat patogen merajalela.

Di masa depan tim penelitian ini akan mengungkap mutasi yang menyebabkan perubahan dalam darah orang Papua Nugini dan bagaimana mutasi ini memengaruhi aktivitas gen tempat mutasi itu ditemukan.