Bukan Hanya Kita yang Perlu Pesawat, tetapi Burung-burung Ini Dipandu Terbang oleh Pesawat!

Ilustrasi migrasi burung
Sumber :
  • IG/forestdigest

Malang, WISATA – Salah satu metode yang menarik perhatian untuk penyelamatan burung dari kepunahan adalah penggunaan pesawat untuk memandu burung-burung menuju tempat perlindungan yang aman. Teknik ini dikenal sebagai ultralight-led migration, di mana pesawat kecil, atau ultralight aircraft, digunakan untuk memandu burung dalam perjalanan migrasi buatan menuju habitat yang lebih aman.

Kakatua Hitam Ekor Merah: Burung Eksotis yang Setia dengan Pasangannya Seumur Hidup

Burung-burung langka tersebut menghadapi berbagai ancaman yang menyebabkan penurunan populasi mereka dan risiko kepunahan karena berbagai penyebab, seperti kehilangan habitat karena  deforestasi, perburuan dan perdagangan ilegal, perubahan iklim, polusi, dan lain lain.

Upaya konservasi terus dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor ini, termasuk pembentukan cagar alam, regulasi perburuan, pengelolaan habitat, edukasi masyarakat, termasuk pelibatan teknologi menggunakan pesawat untuk memandu burung dalam migrasi.

Inilah Tiga Binatang Tertua di Indonesia yang Masih Bertahan Hingga Kini

Metode penggunaan pesawat tersebut pertama kali digunakan untuk menyelamatkan spesies burung langka seperti burung bangau Kanada (whooping crane) yang terancam punah. Dengan jumlah populasinya yang semakin menurun, burung bangau ini membutuhkan bantuan manusia untuk mempelajari kembali rute migrasi mereka. Para ilmuwan dan konservasionis kemudian berinisiatif melatih burung-burung ini mengikuti pesawat ultralight yang berfungsi sebagai ‘induk’ sementara.

Prosesnya dimulai dengan membiasakan burung-burung muda untuk mengikuti pesawat sejak dini. Pesawat ini dilengkapi dengan suara panggilan induk yang biasa digunakan burung dewasa, sehingga burung-burung muda akan merasa nyaman dan mengikuti pesawat tersebut. Dengan demikian, burung-burung ini dapat mempelajari rute migrasi yang aman tanpa tersesat atau menghadapi ancaman yang membahayakan, seperti perburuan liar, polusi, atau kehilangan habitat.

Jejak Macan Kumbang di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Menunjukkan Peningkatan Populasi

Upaya ini tidak hanya berhasil membantu burung bangau Kanada, tetapi juga spesies burung lain seperti burung pelikan dan angsa. Selain itu, metode ini membuktikan bahwa intervensi manusia yang didukung teknologi dapat memberikan kontribusi positif dalam pelestarian satwa liar. Dengan bantuan pesawat, burung-burung dapat menempuh perjalanan yang aman, memastikan bahwa mereka mencapai habitat musim dingin mereka dan kembali lagi pada musim semi untuk berkembang biak.

Meski tidak sempurna, teknik ini menawarkan harapan baru bagi burung-burung langka yang rentan terhadap kepunahan. Dengan langkah-langkah yang tepat, teknologi ini dapat menjadi solusi penting dalam upaya konservasi, membantu burung-burung mengatasi tantangan di alam liar dan memastikan kelangsungan hidup mereka di masa depan.

Halaman Selanjutnya
img_title