Colosseum: Keajaiban Arsitektur Romawi dan Sejarah di Balik Pertunjukan Gladiator

Colosseum Keajaiban Arsitektur Romawi
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Colosseum, sebuah ikon abadi dari arsitektur Romawi kuno, berdiri megah di jantung kota Roma. Sejak dibangun pada tahun 70-80 M, struktur ini tidak hanya menjadi tempat pertunjukan, tetapi juga saksi bisu dari perjalanan sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat Romawi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keajaiban arsitektur Colosseum serta menyelami kisah-kisah menarik di balik pertunjukan gladiator yang mewarnai sejarahnya.

Gubernur Terpilih Khofifah Indar Parawansa Dorong Sawo Tanah Merah Jadi Ikon Potensi Lokal Jawa Timur

Sejarah Pembangunan Colosseum

Pembangunan Colosseum dimulai di bawah pemerintahan Kaisar Vespasianus dari dinasti Flavia, sebagai bagian dari proyek besar untuk mengembalikan kepercayaan publik setelah kekacauan politik yang melanda Romawi. Setelah kematian Vespasianus, putranya, Titus, melanjutkan pembangunan dan meresmikan arena ini dengan mengadakan pertunjukan besar pada tahun 80 M, yang menarik perhatian dan kerumunan besar.

Dunia di Kaki Alexander Agung: Bagaimana Ia Membangun Kekaisaran yang Tak Terkalahkan?

Colosseum, juga dikenal sebagai Amphitheatrum Flavium, dibangun dari beton, batu, dan material lainnya, mencerminkan keahlian arsitektur Romawi yang canggih. Dengan kapasitas yang mampu menampung hingga 80.000 penonton, Colosseum menjadi tempat yang ideal untuk berbagai pertunjukan, termasuk pertarungan gladiator, pertempuran laut, dan pertunjukan hewan.

Keajaiban Arsitektur Romawi

Colosseum Romawi: Simbol Kejayaan atau Panggung Kekejaman?

Salah satu aspek paling mengesankan dari Colosseum adalah desain arsitekturnya yang inovatif. Dengan diameter sekitar 189 meter dan tinggi 48 meter, Colosseum adalah struktur oval terbesar yang pernah dibangun. Koloseum memiliki empat tingkat, masing-masing dengan kolom yang berbeda dalam gaya arsitektur—Dorian, Ionian, dan Korintus—menunjukkan evolusi gaya arsitektur Romawi.

Kolom-kolom ini tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga memberikan dukungan struktural yang kuat. Sistem pintu masuk yang canggih memungkinkan ribuan pengunjung masuk dan keluar dengan cepat, sementara jaringan lorong di bawah arena, yang dikenal sebagai hypogeum, digunakan untuk menyimpan gladiator, hewan, dan peralatan pertunjukan.

Halaman Selanjutnya
img_title