Socrates: Kebijaksanaan Lebih Penting dari Kekayaan dan Ketenaran

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates, salah satu filsuf terbesar dalam sejarah Yunani kuno, memiliki pandangan yang sangat berbeda dari kebanyakan orang pada masanya tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup. Dalam sebuah kutipan yang terkenal, Socrates berkata, "Saya tidak peduli dengan hal-hal yang dipedulikan kebanyakan orang—menghasilkan uang, memiliki rumah yang nyaman, pangkat militer atau sipil yang tinggi, dan semua aktivitas lainnya, penunjukan politik, perkumpulan rahasia, organisasi partai, yang berlangsung di kota kita... Aku akan menetapkan diri untuk mempersembahkan kepadamu—semuanya—apa yang saya anggap sebagai layanan terbesar yang mungkin. Aku akan mencoba membujukmu untuk tidak terlalu memikirkan apa yang orang miliki dengan apa yang engkau miliki, sehingga menjadikan dirimu sebaik dan sersional mungkin."

William B. Irvine dan Resep Stoikisme untuk Hidup Bahagia di Era Modern

Mengapa Socrates Mengabaikan Hal-Hal Duniawi?

Socrates percaya bahwa pengejaran hal-hal duniawi seperti uang, kekuasaan, dan status sosial sering kali mengalihkan perhatian kita dari pencapaian yang lebih bermakna dalam hidup. Baginya, hal-hal ini tidak membawa kebahagiaan sejati atau kepuasan yang langgeng. Sebaliknya, Socrates berpendapat bahwa kebijaksanaan dan introspeksi adalah jalan menuju kehidupan yang bermakna dan penuh kepuasan.

Pertanyaan yang Mengubah Dunia: Bagaimana Socrates Menggunakan Dialog untuk Menggali Kebenaran

Dalam pandangannya, manusia harus fokus pada peningkatan diri sendiri, bukan hanya dalam hal material tetapi juga dalam hal moral dan intelektual. Ia berusaha untuk mendorong orang lain untuk mengejar kebajikan dan pengetahuan, bukan hanya kekayaan dan kekuasaan.

Kebijaksanaan sebagai Layanan Terbesar

Socrates dan Paradoks Pengetahuan: Mengapa Ia Berkata 'Saya Tidak Tahu Apa-apa'?

Menurut Socrates, memberikan kebijaksanaan kepada orang lain adalah layanan terbesar yang bisa diberikan seseorang. Ia merasa bahwa dengan membantu orang lain untuk menjadi lebih bijaksana, ia berkontribusi pada kebaikan yang lebih besar. Kebijaksanaan memungkinkan seseorang untuk membuat keputusan yang lebih baik, hidup dengan lebih bermoral, dan mencapai kebahagiaan sejati.

Socrates sendiri menjalani hidup dengan contoh ini. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya berdiskusi dan berdebat dengan warga Athena, menantang mereka untuk berpikir lebih dalam tentang kehidupan mereka dan nilai-nilai mereka. Metode dialognya, yang kini dikenal sebagai metode Socratic, adalah cara untuk membantu orang lain menemukan kebenaran melalui pertanyaan dan jawaban yang mendalam.

Halaman Selanjutnya
img_title