Inilah Asumsi Stoikisme tentang Alam Semesta

Tokoh-tokoh Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Stoikisme, sebuah aliran filsafat yang berkembang di Yunani kuno, masih menawarkan kebijaksanaan yang relevan untuk kehidupan modern. Filosofi ini berfokus pada kehidupan yang dijalani dengan kebajikan dan ketenangan, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Artikel ini akan membahas asumsi Stoikisme tentang alam semesta, serta relevansinya bagi kita saat ini.

Seni Menghadapi Stres: Bagaimana Filsafat Stoik Membantu Mengendalikan Emosi

Dasar Pemikiran Stoikisme

Stoikisme didirikan oleh Zeno dari Citium sekitar awal abad ke-3 SM. Filsafat ini menekankan pentingnya kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri sebagai jalan menuju kebahagiaan sejati. Salah satu konsep utama dalam Stoikisme adalah pandangan tentang alam semesta, yang diatur oleh prinsip rasional yang disebut "logos".

Mengapa Stoikisme Penting? Cara Ampuh Menaklukkan Emosi Negatif

Alam Semesta sebagai Tatanan Rasional

Stoikisme mengajarkan bahwa alam semesta ini tertata berdasarkan satu prinsip rasional, yang dikenal sebagai "logos". Konsep logos ini mengacu pada hukum alam yang mengatur segala sesuatu di alam semesta. Dalam pandangan Stoik, logos adalah manifestasi dari akal ilahi yang menjaga keseimbangan dan ketertiban alam.

Mengendalikan Amarah ala Marcus Aurelius: Cara Stoik untuk Menenangkan Diri

Menurut Stoikisme, segala sesuatu yang terjadi di alam semesta adalah hasil dari tatanan rasional ini. Oleh karena itu, manusia seharusnya hidup selaras dengan logos untuk mencapai kehidupan yang baik. Dalam konteks ini, kebajikan adalah hidup sesuai dengan tatanan alam, yang berarti menjalani kehidupan yang sesuai dengan akal dan hukum alam.

Tuhan dalam Stoikisme

Dalam ajaran Stoik, Tuhan ada dalam segala sesuatu dan segala sesuatu ada dalam Tuhan. Pandangan ini dikenal sebagai panteisme, yang berarti bahwa Tuhan dan alam semesta adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tuhan dalam Stoikisme bukanlah entitas yang terpisah dari dunia, melainkan hadir dalam setiap elemen alam semesta.

Dengan demikian, Stoikisme mengajarkan bahwa manusia harus melihat segala sesuatu sebagai bagian dari tatanan ilahi. Setiap kejadian, baik maupun buruk, harus diterima sebagai bagian dari rencana ilahi yang lebih besar. Pandangan ini mendorong sikap menerima dan memahami, yang pada akhirnya membawa ketenangan batin dan kebijaksanaan.

Hukum Ilahi dan Kebajikan

Menurut Stoikisme, hukum ilahi adalah segala sesuatu yang telah pasti sesuai dengan "divine reason" atau akal ilahi. Hukum ini adalah prinsip universal yang mengatur alam semesta, dan manusia harus hidup sesuai dengan hukum tersebut untuk mencapai kebajikan.

Prinsip utama dalam kehidupan menurut Stoikisme adalah menjaga harmoni dengan alam dan menjalankan divine reason masing-masing. Ini berarti bahwa setiap tindakan kita harus selaras dengan tatanan alam dan akal ilahi. Dengan demikian, kita dapat mencapai kehidupan yang penuh dengan kebajikan dan kebahagiaan sejati.

Relevansi Stoikisme di Era Modern

Meskipun berasal dari zaman kuno, ajaran Stoikisme tetap relevan dalam menghadapi tantangan hidup modern. Berikut adalah beberapa cara bagaimana Stoikisme dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pengendalian Diri dan Ketenangan Batin

Di era yang penuh tekanan dan ketidakpastian, Stoikisme mengajarkan pentingnya pengendalian diri dan ketenangan batin. Dengan menerima hal-hal yang tidak bisa kita kontrol dan fokus pada tindakan kita sendiri, kita dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Data menunjukkan bahwa tingkat stres masyarakat modern meningkat secara signifikan, dengan lebih dari 70% orang dewasa mengalami stres yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka (Sumber: American Psychological Association, 2023).

Kebijaksanaan dalam Menghadapi Tantangan

Stoikisme mendorong kita untuk menghadapi tantangan dengan kebijaksanaan dan ketenangan. Dengan memahami bahwa setiap kejadian adalah bagian dari tatanan rasional alam semesta, kita dapat melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Sebuah studi dari Harvard Business Review (2022) menunjukkan bahwa individu yang mampu mengelola stres dan melihat tantangan sebagai peluang cenderung lebih sukses dan puas dalam hidup mereka.

Etika dan Kebajikan

Stoikisme menekankan pentingnya kebajikan sebagai dasar kehidupan yang baik. Di dunia yang sering kali dipenuhi dengan ketidakjujuran dan ketidakadilan, ajaran Stoik tentang kebajikan dapat menjadi panduan etis untuk menjalani hidup yang bermakna dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Menurut laporan dari Edelman Trust Barometer (2023), kepercayaan publik terhadap lembaga dan individu yang mempraktikkan etika dan integritas cenderung lebih tinggi.

Prinsip-prinsip Utama Stoikisme

Berikut adalah beberapa prinsip utama Stoikisme yang dapat membantu kita menjalani hidup yang lebih baik:

1.    Menghormati Tatanan Alam: Stoikisme mengajarkan bahwa kita harus hidup selaras dengan tatanan alam yang telah ditetapkan oleh hukum ilahi. Ini berarti menghormati alam dan mengikuti prinsip-prinsip rasional dalam setiap tindakan kita.

2.    Menggunakan Akal sebagai Panduan: Akal adalah elemen penting dalam memahami dunia dan membuat keputusan yang bijaksana. Dengan menggunakan akal, kita dapat melihat dunia dengan jernih dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip rasional.

3.    Menerima Hal-hal yang Tidak Bisa Dikontrol: Stoikisme mengajarkan bahwa kita harus menerima hal-hal yang tidak bisa kita kontrol dan fokus pada tindakan kita sendiri. Ini membantu kita mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

4.    Mengutamakan Kebajikan: Kebajikan adalah dasar dari kehidupan yang baik menurut Stoikisme. Dengan menjalani hidup yang penuh dengan kebajikan, kita dapat mencapai kebahagiaan sejati dan harmoni dengan alam.

Stoikisme adalah aliran filsafat yang menawarkan pandangan mendalam tentang kebajikan dan harmoni. Dengan mengajarkan prinsip-prinsip hidup selaras dengan alam, menggunakan akal sebagai panduan, dan menerima hal-hal yang tidak bisa kita kontrol, Stoikisme dapat membantu kita menjalani hidup yang lebih bijaksana dan harmonis. Relevansi ajaran Stoik dalam menghadapi tantangan hidup modern menunjukkan bahwa filosofi kuno ini masih memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Stoikisme dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencapai kebahagiaan sejati dan menjalani hidup yang bermakna. Prinsip-prinsip ini tidak hanya membantu kita menghadapi tantangan hidup, tetapi juga mengajarkan kita untuk hidup dengan kebajikan dan harmoni dengan alam.