Konsepsi Keadilan dalam Pandangan Filsafat Jawa

Ilustrasi Para Tokoh Filsafat Jawa
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Keadilan telah menjadi konsep yang mendasar dalam berbagai kebudayaan dan filosofi di seluruh dunia. Di Indonesia, khususnya dalam budaya Jawa, keadilan memiliki makna yang kaya dan mendalam. Pandangan filsafat Jawa tentang keadilan tidak hanya mencakup aspek hukum, tetapi juga mencerminkan harmoni, keseimbangan, dan keselarasan dalam kehidupan sosial. Artikel ini akan mengupas tuntas konsepsi keadilan dalam pandangan filsafat Jawa dan relevansinya dalam kehidupan modern.

Mengapa Ketimpangan Ekonomi Menghancurkan Demokrasi? Perspektif John Rawls

Keadilan dalam Filsafat Jawa

Dalam filsafat Jawa, keadilan dikenal dengan istilah "adil" yang berarti tidak memihak dan memberikan hak yang sama kepada semua pihak. Prinsip utama dalam konsep keadilan Jawa adalah menjaga harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat. Filsafat Jawa menekankan bahwa keadilan tidak hanya tentang memberikan apa yang menjadi hak seseorang, tetapi juga tentang menciptakan keseimbangan dan keselarasan dalam hubungan sosial.

Membedah "Justice as Fairness": Bisakah Dunia Lebih Adil?

Konsep keadilan dalam filsafat Jawa sangat dipengaruhi oleh ajaran-ajaran moral dan etika yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu sumber utama ajaran ini adalah Serat Wedhatama, yang mengajarkan tentang pentingnya hidup yang seimbang dan harmonis. Dalam Serat Wedhatama, keadilan digambarkan sebagai suatu kondisi di mana setiap individu menjalankan peran dan tugasnya dengan baik, sehingga tercipta keseimbangan dalam masyarakat.

Prinsip-Prinsip Keadilan dalam Filsafat Jawa

Moralitas Berakar pada Kebenaran: Pandangan Plato tentang Etika dan Kehidupan Bermoral

1.    Harmoni dan Keselarasan: Salah satu prinsip utama dalam konsep keadilan Jawa adalah harmoni dan keselarasan. Keadilan dianggap tercapai ketika semua elemen dalam masyarakat hidup dalam keseimbangan dan keselarasan. Hal ini mencakup hubungan antara individu, keluarga, masyarakat, dan alam.

2.    Tanggung Jawab dan Kewajiban: Dalam filsafat Jawa, setiap individu memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk menjalankan peran mereka dalam masyarakat. Keadilan tercapai ketika setiap orang memenuhi tanggung jawab dan kewajiban mereka dengan baik.

Halaman Selanjutnya
img_title