Socrates: "Keadilan adalah Memberikan kepada Setiap Orang Apa yang Menjadi Haknya"

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates, salah satu filsuf besar dari Yunani kuno, dikenal dengan pandangannya yang mendalam tentang berbagai konsep moral dan etika, termasuk keadilan. Salah satu pandangannya yang paling terkenal adalah bahwa "keadilan adalah memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya." Artikel ini akan mengeksplorasi pandangan Socrates tentang keadilan dan relevansinya dalam kehidupan modern.

Ibn Khaldun: "Keadilan adalah Pilar yang Menopang Peradaban dan Kemajuan"

Pandangan Socrates tentang Keadilan

Socrates meyakini bahwa keadilan adalah kebajikan yang fundamental dalam kehidupan manusia. Menurutnya, keadilan adalah kondisi di mana setiap individu mendapatkan apa yang menjadi haknya sesuai dengan kontribusi dan perannya dalam masyarakat. Hal ini berarti bahwa keadilan melibatkan pengakuan dan penghormatan terhadap hak-hak individu serta distribusi sumber daya dan kesempatan yang adil.

Ibn Sina: "Keadilan adalah Kebajikan yang Menyeimbangkan Hak dan Kewajiban, …"

Dalam dialog-dialog yang diabadikan oleh Plato, seperti "Republik," Socrates sering menggunakan metode tanya-jawab untuk mengungkap makna keadilan. Dia menekankan bahwa keadilan bukan hanya tentang mematuhi hukum atau peraturan, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap orang diperlakukan dengan adil dan mendapatkan apa yang layak mereka terima.

Keadilan dalam Konteks Individu

Al-Farabi: "Keadilan adalah Pengetahuan tentang Hak dan Kewajiban serta ,..."

Dalam konteks individu, pandangan Socrates tentang keadilan menekankan pentingnya integritas dan moralitas pribadi. Keadilan adalah tentang bertindak dengan jujur dan menghormati hak-hak orang lain. Ini berarti bahwa seseorang yang adil tidak hanya menghindari ketidakadilan, tetapi juga aktif dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan orang lain.

Socrates percaya bahwa jiwa manusia terdiri dari tiga bagian: rasional, emosional, dan keinginan. Keadilan dalam diri individu tercapai ketika bagian rasional mengendalikan dua bagian lainnya, memastikan bahwa tindakan seseorang selalu didasarkan pada pengetahuan dan kebijaksanaan. Dengan mencapai keseimbangan ini, individu dapat bertindak dengan adil dalam semua aspek kehidupan mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title