Socrates: "Cinta Sejati adalah Mencintai Jiwa, Bukan Tubuh"

Socrates di tengah Warga Athena (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

1.    Cinta pada Keindahan Fisik: Tahap awal ini melibatkan ketertarikan pada penampilan fisik seseorang.

Revolusi Stoikisme: Menggali Filosofi Kuno sebagai Jawaban Hidup Era Modern

2.    Cinta pada Jiwa: Setelah ketertarikan fisik, cinta berkembang menjadi apresiasi terhadap jiwa dan karakter seseorang. Di sini, cinta mulai menghargai kualitas batin yang lebih mendalam dan abadi.

3.    Cinta pada Pikiran dan Tindakan: Pada tahap ini, cinta menghargai keindahan dalam pemikiran, ide, dan tindakan yang bijaksana.

Warisan Socrates: Bagaimana Pemikirannya Menginspirasi Plato dan Aristoteles?

4.    Cinta pada Kebijaksanaan dan Kebenaran: Tahap akhir adalah cinta terhadap kebijaksanaan dan kebenaran yang abadi dan universal.

Mengapa Mencintai Jiwa Lebih Penting?

Dari Socrates ke Aristoteles: Rantai Pemikiran yang Membentuk Peradaban Barat

Ketahanan dan Kedalaman Cinta

Cinta yang didasarkan pada jiwa lebih tahan lama dan mendalam dibandingkan cinta yang hanya didasarkan pada fisik. Kecantikan fisik dapat memudar seiring waktu, tetapi kualitas batin seperti kebijaksanaan, kebaikan, dan integritas cenderung bertahan dan bahkan berkembang. Dengan mencintai jiwa, kita mencintai esensi sejati seseorang yang tidak terpengaruh oleh waktu atau perubahan fisik.

Halaman Selanjutnya
img_title