Beasiswa Sekolah Perminyakan di Arab Saudi Dibuka sampai 12 Desember 2024, Buruan Daftar!
- pixabay
Jakarta, WISATA – Pemerintah Arab Saudi menawarkan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di kampus-kampus ternama di sana. Beasiswa yang ditawarkan Saudi di antaranya KAUST Scholarship, King Abdulaziz Scholarship, serta King Fahd University Scholarship 2025 yang disediakan oleh The King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM).
KFUPM adalah perguruan tinggi ilmu perminyakan dan pertambangan paling terkemuka di dunia berdasarkan QS Ranks. Atau peringkat ke-101 dunia kampus terbaik dunia versi QS. Kampus yang telah berdiri sejak 1963 dan berlokasi di Kota Dhahran ini membuka kesempatan kepada mahasiswa asal Indonesia untuk meneruskan jenjang pendidikan S2 dan S3 reguler di KFUPM dengan skema pendanaan penuh (fully funded).
Beasiswa yang ditawarkan tersebut untuk tahun ajaran 2025--2026 nanti dan masa pendaftaran sudah dibuka sejak 28 Oktober 2024 dan akan ditutup pada 12 Desember 2024. Komponen beasiswa meliputi uang kuliah hingga masa pendidikan selesai, tunjangan uang saku bulanan untuk biaya hidup, asrama dan pengobatan kesehatan gratis, buku kuliah gratis. Setiap penerima beasiswa berhak menerima subsidi makan di kantin kampus.
Penerima beasiswa nantinya berhak atas pendanaan proyek oleh pihak KFUPM serta diberikan ongkos tiket pesawat Indonesia-Arab Saudi pergi dan pulang (pp) serta aneka tunjangan lainnya. Calon pelamar beasiswa KFUPM 2025 tidak dikenai biaya pendaftaran dan dapat jurusan yang diminati seperti bidang Ilmu Bumi, Ilmu Perminyakan, Ilmu Komputer dan Matematika, Sains, Teknik, Fisika, Kimia, Teknik Lingkungan, hingga Ilmu Bisnis.
Persyaratan bagi pelamar:
- Telah lulus S1 yang berdurasi 4 tahun untuk melamar S2 atau lulus S2 berdurasi 2 tahun dari kampus terakreditasi untuk melamar S3.
- IPK minimal 3.00
- Skor minimal TOEFL PBT 520, CBT 190, IBT 70; IELTS 6.0; Duolingo English Test (New Test, online) 105.
- Lulusan negara berbahasa Inggris seperti AS, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru tidak perlu menyertakan skor minimal kemampuan bahasa Inggris.
- Dua surat rekomendasi.
Dokumen kelengkapan pendaftaran meliputi: