Mengapa Iliad dan Odyssey Tetap Relevan di Era Modern? Temukan Jawabannya di Sini
- Cuplikan layar
Bahkan dalam budaya populer, kita bisa menemukan jejak dari kisah ini: pahlawan yang berjuang untuk pulang, dilema antara kehormatan dan cinta, serta perjalanan panjang untuk menemukan makna hidup.
5. Bahasa yang Indah dan Simbolik
Meski dalam terjemahan, keindahan bahasa puisi Homer tetap terasa. Iliad dibuka dengan baris legendaris, “Nyanyikan, wahai Dewi, kemarahan Achilles…”—sebuah kalimat yang membawa kita langsung ke dalam konflik emosional yang akan menjadi inti cerita.
Sementara Odyssey memperkenalkan kita pada dunia petualangan dan ujian batin, bukan hanya melalui tindakan, tetapi juga refleksi filosofis dan kontemplasi mendalam.
Bahasa dalam dua karya ini tidak hanya menceritakan, tapi juga mengajak kita merenung.
6. Relevan untuk Generasi Z dan Milenial
Di era media sosial dan pencarian identitas digital, Odyssey menjadi sangat relevan. Kisah Odysseus yang tersesat, bertemu godaan, dan berusaha pulang, bisa diibaratkan sebagai pencarian jati diri generasi masa kini di tengah derasnya arus informasi dan tekanan sosial.