Mengapa Iliad dan Odyssey Tetap Relevan di Era Modern? Temukan Jawabannya di Sini

Iliad dan Odyssey, oleh Homer
Sumber :
  • Cuplikan layar

Penelope, istri Odysseus, menjadi lambang kesetiaan dan keteguhan hati seorang perempuan dalam menghadapi ketidakpastian. Sementara Achilles, dalam kemarahannya, justru mengajarkan bahwa bahkan pahlawan terkuat pun bisa hancur oleh emosinya sendiri.

Arkeolog Ungkap Kuil Odysseus di Ithaca: Penemuan Monumental Berakar pada Mitos dan Sejarah

3. Kritik Sosial dan Moral

Dalam Iliad, kita melihat bagaimana harga diri dan keangkuhan para pemimpin bisa menyebabkan kehancuran. Konflik antara Achilles dan Agamemnon bukan sekadar pertengkaran personal, tapi gambaran tentang egoisme dalam kepemimpinan.

Keberanian Elizabeth Bennet: Ketegasan Perempuan dalam Kutipan Abadi Jane Austen

Begitu pula Odyssey mengingatkan kita tentang godaan kekuasaan dan ketidakseimbangan moral. Ketika Odysseus berhasil melewati Siren dan melawan para dewa, ia tidak hanya menaklukkan dunia luar, tapi juga dirinya sendiri.

Homer menyampaikan kritik sosial dengan lembut, melalui kisah yang mengalir dalam bait-bait puisi. Dan inilah kekuatan sastra: menyentuh tanpa menggurui.

“We Are All Fools in Love”: Ketika Cinta Membuat Kita Kehilangan Akal Sehat

4. Sumber Inspirasi Tak Terbatas

Banyak karya sastra modern, film, hingga serial televisi terinspirasi oleh struktur dan cerita dalam Iliad dan Odyssey. Film seperti Troy (2004), novel seperti The Song of Achilles oleh Madeline Miller, hingga Ulysses karya James Joyce, semuanya merujuk pada Homer.

Halaman Selanjutnya
img_title