20 Kutipan Terbaik dari Buku The Power of Now Karya Eckhart Tolle

Buku “The Power of Now” Karya Eckhart Tolle
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA — Buku The Power of Now karya Eckhart Tolle telah menjadi panduan spiritual bagi jutaan pembaca di seluruh dunia. Dengan menekankan pentingnya hidup di saat ini, Tolle mengajak kita untuk melepaskan penyesalan masa lalu dan kekhawatiran tentang masa depan, serta fokus pada kekuatan dan keindahan saat ini. Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, buku ini memberikan panduan sederhana namun mendalam untuk menemukan kedamaian batin.

Seneca: Perjalanan Terbaik Adalah Perjalanan Ke Dalam Diri

Berikut adalah 20 kutipan inspiratif dari The Power of Now yang dapat membantu Anda merenung dan menemukan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari:

1. "Life is now. There was never a time when your life was not now, nor will there ever be."

Seneca dan Seni Menjaga Kedamaian Batin

Hidup hanya terjadi di saat ini. Masa lalu dan masa depan hanyalah ilusi pikiran.

2. "Realize deeply that the present moment is all you have. Make the NOW the primary focus of your life."

Saat Filsafat Timur dan Barat Bertemu: Refleksi Madilog untuk Dunia yang Terhubung

Kesadaran akan momen saat ini adalah kunci untuk hidup yang penuh makna.

3. "Time isn’t precious at all, because it is an illusion. What you perceive as precious is not time but the one point that is out of time: the Now."

Waktu adalah ilusi; yang benar-benar berharga adalah momen saat ini yang bebas dari waktu.

4. "Nothing has happened in the past; it happened in the Now. Nothing will ever happen in the future; it will happen in the Now."

Segala sesuatu terjadi di saat ini; masa lalu dan masa depan hanyalah konstruksi pikiran.

5. "The past has no power over the present moment."

Masa lalu tidak memiliki kekuatan atas momen saat ini kecuali kita memberikannya.

6. "Accept—then act. Whatever the present moment contains, accept it as if you had chosen it."

Penerimaan terhadap momen saat ini membuka jalan untuk tindakan yang bijaksana.

7. "All negativity is caused by an accumulation of psychological time and denial of the present."

Negativitas muncul ketika kita menolak momen saat ini dan terjebak dalam waktu psikologis.

8. "It is not uncommon for people to spend their whole life waiting to start living."

Banyak orang menunggu sepanjang hidupnya untuk mulai benar-benar hidup.

9. "As soon as you honor the present moment, all unhappiness and struggle dissolve."

Menghormati momen saat ini menghilangkan penderitaan dan perjuangan batin.

10. "You can only lose something that you have, but you cannot lose something that you are."

Kita hanya bisa kehilangan apa yang kita miliki, bukan siapa diri kita sebenarnya.

11. "To love is to recognize yourself in another."

Cinta sejati adalah mengenali diri sendiri dalam diri orang lain.

12. "The primary cause of unhappiness is never the situation but your thoughts about it."

Penyebab utama ketidakbahagiaan bukanlah situasi itu sendiri, melainkan pikiran kita tentangnya.

13. "Where there is anger there is always pain underneath."

Di balik kemarahan selalu ada rasa sakit yang tersembunyi.

14. "Whatever you fight, you strengthen, and what you resist, persists."

Apa pun yang kita lawan akan menjadi lebih kuat; apa yang kita tolak akan terus ada.

15. "Being an outsider to some extent, someone who does not 'fit in' with others or is rejected by them for whatever reason, makes life difficult, but it also places you at an advantage as far as enlightenment is concerned."

Menjadi orang luar mungkin sulit, tetapi memberi keuntungan dalam pencapaian pencerahan.

16. "The mind is a superb instrument if used rightly. Used wrongly, however, it becomes very destructive."

Pikiran adalah alat yang luar biasa jika digunakan dengan benar; sebaliknya, bisa sangat merusak.

17. "You find peace not by rearranging the circumstances of your life, but by realizing who you are at the deepest level."

Kedamaian ditemukan bukan dengan mengubah keadaan hidup, tetapi dengan menyadari siapa diri kita yang terdalam.

18. "The more you are focused on time—the past and the future—the more you miss the Now, the most precious thing there is."

Semakin kita fokus pada waktu—masa lalu dan masa depan—semakin kita melewatkan saat ini, hal yang paling berharga.

19. "You are here to enable the divine purpose of the universe to unfold. That is how important you are!"

Kita ada di sini untuk memungkinkan tujuan ilahi alam semesta terungkap. Begitu pentingnya kita!

20. "Awareness is the greatest agent for change."

Kesadaran adalah agen terbesar untuk perubahan.

Kesimpulan: Menemukan Kedamaian dalam Kehadiran

The Power of Now mengajarkan bahwa kedamaian dan kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan dengan hadir sepenuhnya di momen saat ini. Dengan melepaskan penyesalan masa lalu dan kekhawatiran masa depan, kita membuka pintu menuju kehidupan yang lebih tenang dan bermakna. Buku ini menjadi bacaan yang tepat untuk menemani waktu santai Anda, membantu menenangkan pikiran dan menemukan kedamaian batin.